tirto.id - Sejumlah massa yang tergabung dari Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi, menggelar demonstrasi di depan gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024). Mereka menuntut wakil rakyat agar menghapus politik dinasti, menolak hasil kecurangan pemilu, hingga pemakzulan Presiden Jokowi.
Di tengah-tengah aksi demo, sejumlah emak-emak juga terlihat menyuarakan aspirasi mereka dengan membawa spanduk dengan tulisan sejumlah tuntutan yang nyeleneh. Seperti 'Pecat Aja Aparat Arogan Jiwa Sambo, Hak Angket Yes, Ke MK, Sorry Ye'.
Kemudian bertuliskan 'Sorry Ye, Gak Butuh Pemilu Curang, Bongkar Sindikat Jokowi di Balik Pemilu Curang, Audit Forensik IT KPU, Hak Angket Yes Lawan Pemilu Curang'.
Belasan emak-emak itu tampak berdiri di depan mobil komando. Sementara itu, terdapat ratusan aparat pengamanan juga tampak bersiaga dengan ketat di lokasi.
Diketahui, Sebanyak 2.678 personel gabungan berjaga di depan Gedung DPR/MPR RI guna mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi, Jumat (8/3/2024).
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan ribuan personel gabungan itu dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan Instansi terkait. Susatyo mengatakan nantinya para personel gabungan itu akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar DPR/MPR RI.
"Aksi unjuk rasa hari ini, sudah kami antisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan DPR/MPR RI," kata Susatyo dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3/2024).
Dia menjelaskan, penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar Gedung DPR/MPR RI bersifat situasional atau tergantung jumlah massa aksi. Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
"Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di depan DPR/MPR RI massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di Pulau Dua. Kendaraan dari jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi," ucap Susatyo.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin