tirto.id - Duta Besar Indonesia untuk ASEAN, Rahmat Pramono, meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyertakan pelajaran tentang Masyarakat Ekonomi Eropa (MEA) ke dalam kurikulum pendidikan sebagai bentuk sosialisasi.
"Negara-negara ASEAN sudah sepakat untuk memasukkan MEA ini dalam setiap Kurikulum pendidikan di negaranya masing-masing dan menamakannya ASEAN Kurikulum Sosial Budaya (Sosbud)," katanya kepada Antara di Kupang, Rabu, (25/05/2016).
Rahmat menyatakan, langkah ini sangat penting untuk mensosialisasikan MEA mengingat masih banyak masyarakat belum mengenal MEA meskipun sudah berjalan sejak Desember tahun lalu.
Semua negara ASEAN, menurut Rahmat, juga akan memasukkan MEA ke dalam kurikulumnya mulai dari tingkat pendidikan bawah hingga tinggi.
"Tingkatannya tentu mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas. Sebab kami melihat hal ini sangat perlu, agar masyarakat ASEAN bisa lebih memahami MEA yang sebenarnya," paparnya.
Terkait dengan alokasi pelajaran tentang MEA dalam kurikulum, apakah akan masuk pelajaran utama atau ekstrakurikuler, hal ini menurut Rahmat akan dibicarakan kembali dengan pihak terkait di Kemendikbud.
Rahmat mengakui, pelaksanaan MEA sejak Desember hingga saat ini masih belum maksimal. Walaupun sudah berjalan selama beberapa bulan, menurutnya belum terlambat jika ingin terus memperbaikinya.
"Pembentukan MEA ini juga bagian dari komitmen negara-negara ASEAN demi kebaikan bersama dari masyarakat ekonomi ASEAN itu sendiri," pungkasnya. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra