Menuju konten utama

Dua Anak di Sumsel Meninggal Diduga akibat Gangguan Ginjal Akut

Dinkes Sumatra Selatan sudah mengambil sampel dari kedua pasien yang meninggal dunia untuk diperiksa di laboratorium kesehatan.

Dua Anak di Sumsel Meninggal Diduga akibat Gangguan Ginjal Akut
Dokter melakukan pemindaian ultrasound pada seorang gadis kecil untuk memeriksa ginjalnya. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Dua anak di Sumatra Selatan (Sumsel) dilaporkan meninggal dunia diduga akibat penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI). Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Trisnawarman mengatakan kedua anak itu merupakan pasien penyakit ginjal.

Trisna merinci satu anak merupakan warga Kota Palembang dan satunya lagi warga Kota Jambi, Provinsi Jambi, berusia di bawah lima tahun. Mereka beberapa hari lalu dirujuk ke rumah sakit di Palembang guna menjalani perawatan intensif atas penyakit ginjal yang dideritanya.

“Hingga kemudian mereka dilaporkan meninggal oleh pihak rumah sakit pada Rabu (19 Oktober 2022). Penyakitnya (gangguan ginjal akut) masih dugaan sementara," ujar Trisna dikutip dari Antara, Kamis (20/10/2022).

Dinkes Sumsel sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kebenaran penyakit yang di derita pasien hingga meninggal dunia. Tim Dinkes Sumsel dan petugas kesehatan rumah sakit sudah mengambil sampel dari pasien untuk diperiksa di laboratorium kesehatan.

“Barulah setelah hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan, dapat diketahui penyakit yang diderita pasien apakah kerusakan ginjal (umum) atau gangguan ginjal akut,” ujarnya.

Menurut Trisna, uji klinis ini dilakukan sesuai instruksi Kementerian Kesehatan terkait penanganan gangguan ginjal akut yang berbahaya. Kementerian Kesehatan mencatat per 18 Oktober 2022, gangguan ginjal akut sudah menewaskan sebanyak 99 anak usia di bawah lima tahun yang tersebar di 20 provinsi.

"Ya, meski demikian masyarakat diharap tidak perlu khawatir karena kami sudah memiliki protap dari Kemenkes terkait penanganan lanjutan/mitigasinya. Kami pun memastikan seluruh komponen dalam pelayanan medis di Sumsel memadai," kata dia.

Upaya mitigasi tersebut di antaranya mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Khususnya obat sirop yang mengandung etilen glikol yang masih dilakukan pengujian laboratorium kesehatan.

Trisna menjelaskan sementara ini diduga ditemukan jejak senyawa dari obat sirop yang mengandung etilen glikol yang berpotensi mengakibatkan gangguan ginjal akut progresif atipikal.

“Segera melaporkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kemenkes dan BPOM terkait kemungkinan faktor risiko lainnya,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait KASUS MENINGGAL GINJAL AKUT

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan