tirto.id - Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Arab Saudi sebanyak 652 orang per Senin, 17 Juli 2023. Angka tersebut lebih banyak dari penyelenggaraan ibadah haji 2022, yakni 89 jemaah.
Sementara itu kematian tertinggi tercatat pada tahun 2017 dengan total 658 jemaah. Lalu pada 2018 kematian menurun sebanyak 319 jemaah, 2019 sebanyak 399 jemaah, 2016 sebanyak 89 jemaah.
Banyaknya jemaah haji yang wafat tahun ini menjadi sorotan. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Pemerintah untuk segera mengevaluasi proses penyelenggaraan ibadah haji 2023.
“Data yang kami terima perhari, yang telah dinyatakan meninggal se-Indonesia ini sebanyak 614 jamaah. Jumlah yang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti contoh di tahun 2019 saja, jumlah yang meninggal tidak mencapai 400 jamaah,” ungkanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (17/7/2023).
Ace menegaskan bahwa hal ini berkaitan dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang memang 30 persen berlatar belakang lansia.
Ia menambahkan, bahwa jumlah kematian tersebut juga meningkat karena adanya faktor keterlambatan pengangkutan jemaah haji Indonesia.
“Insiden keterlambatan pengangkutan jemaah haji kita dari Muzdalifah, yang seharusnya berangkat maksimal pukul 8 pagi, justru terlambat hingga pukul 1 siang. Ditambah kejadian siang itu di tengah terik matahari yang mencapai 45 derajat celcius,” jelas Ace.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Reja Hidayat