Menuju konten utama

DPR: Gangguan Microsoft Jadi Pelajaran bagi Ketahanan Siber RI

Menurut anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, saat keamanan siber terancam, maka kekacauan sosial bisa timbul. 

DPR: Gangguan Microsoft Jadi Pelajaran bagi Ketahanan Siber RI
Blue Screen Windows. FOTO/Istimewa

tirto.id - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mengatakan gangguan Microsoft setelah pembaruan perangkat lunak oleh CrowdStrike yang berdampak pada gangguan sejumlah layanan publik di beberapa negara, harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia terutama dalam ketahanan siber.

"Insiden gangguan Microsoft yang berdampak terhadap layanan di bandara, rumah sakit, dan berbagai layanan publik [lainnya] yang menggunakan Microsoft, perlu dijadikan pelajaran penting, bahwa kita harus memiliki kemandirian dalam hal teknologi sekaligus memperkuat infrastruktur digital dan keamanan-ketahanan sibernya," kata Sukamta dalam keterangan resmi, Selasa (23/7/2024).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, apabila kasus Microsoft ini by accident bisa terjadi–yang menimbulkan persoalan dan chaos di berbagai instansi di beberapa negara–maka di masa depan bisa jadi insiden seperti ini dilakukan dengan sengaja apa pun motifnya, dan dapat membuat negara terancam lumpuh.

Sukamta menuturkan, saat kondisi seperti itu terjadi, kekacauan sosial bisa timbul. Bahkan saat suatu negara terlibat konflik, setelah sibernya lumpuh, serangan militer bisa terjadi.

"Negara yang melakukan digitalisasi seperti Indonesia, meskipun belum sepenuhnya, harus waspada dan melakukan antisipasi hal ini sejak dini, baik ketika merancang suatu sistem IT baru atau dari sistem yang existing saat ini," ujarnya.

Dia menyoroti hampir semua lini kehidupan kini mulai digerakkan dengan sistem komputer, mulai dari layanan air bersih, listrik, transportasi, rumah sakit, perbankan, sehingga penting dalam menciptakan kedaulatan dan kemandirian digital.

Sukamta juga menekankan pelajaran dari bobolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sebulan yang lalu, banyak kementerian/lembaga yang lumpuh akibat serangan siber dan bahkan data yang tersimpan dinyatakan hilang.

"Sayangnya hingga kini pemerintah belum menyampaikan ke publik secara resmi kondisi data-data yang terdampak insiden PDNS 2. Pemerintah utang besar penjelasan dan penanganan kepada bangsa dan negeri ini," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait MICROSOFT atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi