Menuju konten utama
Harga Minyak Dunia Turun

DPR Desak Pemerintah Turunkan Harga Pertalite, Ini Alasannya

DPR mendesak pemerintah untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite imbas turunnya harga minyak dunia. 

DPR Desak Pemerintah Turunkan Harga Pertalite, Ini Alasannya
Petugas mengisi bahan bakar minyak jenis Pertalite di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (29/9/2022). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja subsidi per Agustus 2022 naik sebesar 16,8 persen menjadi Rp139,8 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) sebesar Rp119,7 triliun. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/YU

tirto.id - Anggota Komisi VII DPR, Rofik Hananto mendesak pemerintah untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite imbas turunnya harga minyak dunia. Dilansir dari Bloomberg per 17 Desember 2022, harga minyak dunia yang sebelumnya menyentuh angka 100 dolar Amerika Serikat (AS) per barel kini berada di angka 74,29 dolar AS.

Rofik menuturkan seharusnya penurunan harga minyak dunia juga diikuti dengan turunnya harga BBM bersubsidi di dalam negeri. Terlebih, sudah ada beberapa negara maju seperti Inggris dan Amerika yang sudah menurunkan harga BBM-nya terlebih dahulu.

“Kan ngenes, masyarakat di dunia menikmati turunnya harga, sementara masyarakat kita yang ekonominya masih susah ini tidak ikut menikmatinya,” ujar Rofik di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Rofik juga merespon alasan pemerintah tidak menurunkan harga BBM subsidi dikarenakan Pertalite belum mencapai harga keekonomian. Dia menilai dana kompensasi dan subsidi pemerintah sebelumnya sudah dialokasikan dengan asumsi 100 dolar AS per barel sehingga sudah seharusnya ketika harga minyak dunia turun begitu pula dengan harga BBM subsidi.

“Jadi dana ini sudah menjadi hak masyarakat. Sehingga, kalau level harga minyak mentah sudah di bawah asumsi ya otomatis harus turun juga harga BBM-nya,” tutur Rofik.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut pun menjelaskan, penurunan harga BBM bersubsidi dilakukan sejak Agustus 2022 lalu, di mana ketika itu harga minyak dunia juga sudah mengalami penurunan. Lebih lanjut, dia pun meminta pemerintah untuk konsisten dengan penggunaan dana kompensasi dan subsidi yang sudah dialokasikan tersebut, terlebih dana tersebut tercantum dalam APBN yang juga disepakati dengan DPR.

Rofik menilai, sikap pemerintah yang inkonsisten ini dapat memunculkan kecurigaan masyarakat terhadap upaya pembangunan pemerintah lainnya. Apalagi saat ini sebagian publik menengarai banyaknya alokasi anggaran yang tidak tepat seperti anggaran negara untuk kereta cepat, pembangunan IKN, rencana pemberian insentif subsidi untuk pembelian kendaraan listrik dan lain-lain.

Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, saat ini harga jual Pertalite yang sebesar Rp10.000 per liter sejak dinaikkan pada 3 September 2022 lalu, memang sudah mulai mendekati harga keekonomiannya. Walaupun begitu, belum ada wacana pemerintah menurunkan harga BBM RON 90 itu. Lantaran, harga jual Pertalite saat ini masih di bawah harga keekonomian.

Baca juga artikel terkait HARGA PERTALITE atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin