tirto.id - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mendorong perbaikan sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Hetifah menerima laporan bahwa sejumlah sekolah masih mengalami kesulitan dalam finalisasi data akibat kompleksitas sistem dan integrasi dengan eRapport serta Dapodik (Data Pokok Pendidikan).
Dia mencatat, hingga 5 Februari 2025 pukul 13.25 WIB, dari 373 sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS, sebanyak 275 sekolah telah berhasil menyelesaikan prosesnya. Hingga batas akhir pada pukul 15.00 WIB, ada 98 sekolah masih dalam tahap finalisasi.
“Kami mendorong kebijakan yang lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan di lapangan. Semua pihak harus berkolaborasi demi memastikan akses pendidikan yang merata dan transparan bagi seluruh siswa,” kata Hetifah dalam keterangan pers yang diterima Tirto pada Kamis (6/2/2025) malam.
Dia menegaskan untuk penyelesaian permasalahan PDSS, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melakukan bimbingan teknis dan sosialisasi mengenai pengisian Dapodik, eRapport, dan PDSS juga harus diperkuat, termasuk konsultasi rutin selama periode pendaftaran.
Bahkan, apabila pihak sekolah yang masih merasa kebingungan dengan sistem dan teknologi e-Rapport dapat beralih ke mekanisme manual.
"Pentingnya kebijakan cut-off yang lebih jelas bagi sekolah yang ingin beralih dari mekanisme eRapport ke manual guna menghindari kebingungan teknis," kata Hetifah
Dalam penyelenggaraan PDSS, diperlukan sinkronisasi dan koordinasi antara Pusdatin Kemendikdasmen, Pusdatin Kemdiktisaintek, serta pihak terkait seperti LTMT, BP3, dan MRPTNI juga harus diperkuat agar sistem berjalan lebih efektif.
Dia berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat meningkatkan kesiapan dan responsivitas dalam menghadapi proses seleksi di tahun-tahun berikutnya.
"Sehingga tidak ada siswa yang dirugikan akibat kendala teknis yang seharusnya dapat diantisipasi sejak awal," katanya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto