Menuju konten utama

Dorong Tumbuhnya UMKM, BEI Luncurkan Program Inkubasi Bisnis

BEI dan OJK dorong program inkubasi startup berbasis digital. Inkubator ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi masalah permodalan mereka.

Dorong Tumbuhnya UMKM, BEI Luncurkan Program Inkubasi Bisnis
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara (kedua kanan) bersama Executive Director ICT Watch, Donny Budi Utoyo (kedua kiri), Chief Executive Kibar, Yansen Kamto (kanan) dan Potion Master Lab Kinetic, Wicak Hidayat (kiri), berbicara dalam seminar Gerakan 1000 Startup Digital Nasional di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (19/3). Dalam acara yang diikuti 415 peserta tersebut, Rudiantara mendorong para generasi muda untuk memanfaatkan kemajuan teknologi untuk hal yang bermanfaat dan lebih bijak dalam menggunakan media sosial. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang.

tirto.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan program inkubasi bisnis bagi startup berbasis digital yang dinamakan IDX Incubator. Acara peluncuran telah diselenggarakan pada Kamis (23/3/2017) di Menara Mandiri, Jakarta, dengan dihadiri Direktur BEI Tito Sulistio dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida.

Didirikannya IDX Incubator ini merupakan salah satu langkah untuk mendukung pertumbuhan startup atau perusahaan yang masih berskala kecil dan menengah.

“Para startup yang bergabung akan dibina secara berkelanjutan sampai menjadi perusahaan yang dapat memonetisasi bisnis mereka dan diharapkan dapat memenuhi persyaratan untuk tercatat di BEI,” ujar Tito di hadapan awak media.

Tito berharap para perintis perusahaan startup bisa mengembangkan usahanya, serta belajar banyak hal teknis di inkubasi bisnis ini. “Selain bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan, ada pelajaran rutin juga di sini. Mereka bisa belajar cara bikin PT (Perseroan Terbatas), laporan keuangan, presentasi, lalu dikenalkan kepada dunia luar. Diharapkan mereka bisa berkembang,” kata Tito.

Sementara itu, Nurhaida mengungkapkan pentingnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap perekonomian. Nurhaida berpendapat UMKM memiliki peranan yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga diperlukan adanya perhatian khusus.

“Kalau dilihat kan masalahnya biasanya permodalan. Lalu juga terkait sumber daya manusianya. Jadi IDX Incubator ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi masalah permodalan mereka,” ujar Nurhaida.

Lebih lanjut, Nurhaida menjelaskan bahwa saat ini ada lebih dari 60.000 UMKM yang tersebar di Indonesia. Nurhaida sendiri mengungkapkan apabila sebanyak 1 persen atau 600 UMKM berhasil diedukasi dan bisa masuk dalam pasar saham di BEI, maka dalam waktu lima tahun diprediksi akan ada 1.500 UMKM yang IPO.

Adapun tarif yang dikenakan untuk bisa berkantor serta mengembangkan ide bisnisnya di IDX Incubator adalah sebesar Rp600 ribu per orang. Seperti kembali diungkapkan Tito, kapasitas yang mampu disediakan sampai saat ini ada 60 kursi. “Sampai saat ini sudah ada 12 grup dengan 25 orang yang terdaftar. Satu grup rata-rata terdiri dari 2 orang,” ujar Tito.

Ke depannya, Tito mengungkapkan IDX Incubator akan dibuka di kota-kota lain sehingga mampu menggandeng mahasiswa di berbagai daerah yang memiliki ide bisnis namun tidak mendapatkan wadah. “Setelah Jakarta, rencananya kami akan buka di Bandung. Kalau bisa kami buka di yang dekat universitas,” ucap Tito lagi.

Operasional IDX Incubator sebenarnya telah dimulai sejak akhir Januari 2017 lalu. Saat itu Tito sudah sempat mengenalkan konsep inkubasi bisnis dan memaparkan penjelasannya. Akan tetapi proses seleksi peserta baru dilangsungkan pada Februari 2017, untuk kemudian upaya pendampingan baru dilakukan Maret ini, bersamaan dengan diluncurkannya IDX Incubator secara resmi.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika memang telah mencanangkan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, dimana diharapkan ada 1.000 startup di Indonesia yang mampu mencapai valuasi 1 miliar dolar Amerika pada 2020 mendatang.

Baca juga artikel terkait EKONOMI DIGITAL atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Agung DH