Menuju konten utama

Donald Trump Tak Butuh Gaji Presiden

Presiden terpilih Donald Trump menyatakan tidak mau mengambil gaji dari jabatannya nanti. Dalam sebuah wawancara, Trump juga menegaskan akan mendeportasi tiga juta imigran yang tak berdokumen, dari Amerika Serikat.

Donald Trump Tak Butuh Gaji Presiden
Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump berbicara di malam pemilihan di Manhattan, New York, Amerika Serikat, Rabu (9/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri.

tirto.id - Donald Trump menegaskan dirinya tidak akan mengambil gaji 400.000 dolar AS (sekitar Rp5,36 miliar) dari jabatannya sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan miliarder dari Partai Republik tersebut dalam sebuah wawancara yang disiarkan Minggu (13/11/2016).

"Saya tidak akan mengambil gajinya. Saya tidak akan mengambilnya," katanya dalam program 60 Minutes di CBS, menegaskan kembali janjinya yang dibuat dalam sebuah video kampanye pada September lalu.

Meskipun tak akan mengambil gajinya, berdasarkan hukum yang berlaku, Trump menyatakan harus mengambil satu dolar AS. "Saya rasa menurut hukum saya harus mengambil satu dolar AS [sekitar Rp13.415], jadi saya akan mengambil satu dolar AS setahun," katanya sebagaimana dikutip Antara, Senin (14/11/2016).

Dalam wawancara tersebut, Donald Trump juga menyatakan akan menepati janjinya untuk mendeportasi jutaan imigran tak berdokumen dari AS. Dengan tegas Trump mengatakan bahwa sampai tiga juta orang bisa diusir setelah dia dilantik menjadi presiden pada Januari.

"Yang akan kami lakukan adalah mengeluarkan para penjahat dan mereka yang memiliki riwayat kejahatan, anggota geng, pengedar narkoba, mungkin dua juta orang, atau bahkan tiga juta - kami akan mengusir mereka dari negara kami atau memenjarakan mereka," katanya.

Sebagaimana diketahui, Trump memaparkan kebijakan kontroversial untuk mengamankan perbatasan AS-Meksiko dengan tembok sebagai fokus kampanye pemilihan presiden, sementara pada Selasa (8/11/2016) lalu dia secara mengejutkan mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

Trump menambahkan bahwa tembok pembatas yang akan dibangun di perbatasan Meksiko kemungkinan tidak seluruhnya meliputi batu bata, tetapi pemagaran dapat digunakan di beberapa area.

"Mungkin akan ada beberapa pagar," kata Trump dalam wawancara pertamanya sejak terpilih menjadi presiden pekan lalu. "Namun, [untuk] area-area tertentu, tembok lebih cocok. Saya sangat mahir dalam hal ini," tegasnya.

Baca juga artikel terkait DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari