tirto.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat nomor urut dua memastikan tak ada lagi praktik pungutan liar yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan kepada masyarakat. Hal itu disampaikannya di sela-sela blusukan di Jalan Pengadegan Barat XIII Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017).
"Mereka (warga) mengatakan tidak (ada pungutan liar) bahkan yang paling bangga senang itu, mereka sampaikan bahkan uang pun itu mereka (aparatur pemerintah) tidak mau," kata Djarot yang saat itu sempat menanyakan langsung kepada warga terkait dengan praktik pungutan liar di lapangan.
Djarot menuturkan tak adanya praktik pungutan liar menunjukkan perubahan pola pikir yang baik di sektor pelayanan publik atau birokrasi.
"Saya bilang jangan diberi uang, dengan ucapan terima kasih saja mereka sudah senang, karena apa? Karena mereka sudah digaji tinggi mereka sudah dibayar dengan cukup tinggi,” kata Djarot dikutip dari Antara.
“Itu luar biasa, dikasih duit enggak mau. Bukan satu dua kali saya temukan seperti itu banyak orang mengatakan dikasih duit ucapan terima kasih enggak mau Rp50 ribu, Rp100 ribu, itu berapa pun enggak mau," ungkapnya.
Lebih lanjut Djarot mengatakan, birokrasi yang bersih dari korupsi dan pungutan liar, otomatis akan mendukung percepatan pembangunan dan penataan kota Jakarta.
"Penataan kota dan kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekonomi itu tergantung dari birokrasinya ini, birokrasi itu kan juga agen perubahan, dia motor, dia representasi dari pemerintah dan negara jadi kita fokus dulu untuk birokrasinya," katanya.
Untuk itu, sebagai calon wakil Gubernur, Djarot ingin menciptakan birokrasi pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi dan pungutan liar.
"Kita akan membangun bagaimana birokrasi itu yang bersih tidak pungli, tidak melakukan korupsi dan betul-betul melayani dengan sepenuh hati. Itu kan misi kita dan itu yang dijalankan oleh masa pemerintahan Basuki-Djarot," katanya.
Djarot juga akan terus berupaya membawa perubahan positif kepada birokrasi yang sehat dan mengutamakan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Kalau ingin perubahan, ubah dulu birokrasinya," kata Djarot.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto