Menuju konten utama

Disebut di Film Dirty Vote, Bey: Tunjukkan Kalau Saya Tak Netral

Bey Machmudin, mengeklaim, dirinya tetap netral walaupun namanya disebut sebagai orang dekat Istana Kepresidenan dalam film dokumenter Dirty Vote.

Disebut di Film Dirty Vote, Bey: Tunjukkan Kalau Saya Tak Netral
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden dipantau di Jakarta, Senin (1/8). (ANTARA/Indra Arief)

tirto.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengeklaim, dirinya tetap netral walaupun namanya disebut sebagai orang dekat Istana Kepresidenan dalam film dokumenter Dirty Vote. Diketahui, sebelum menjabat sebagai pj gubernur Jawa Barat, Bey merupakan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media di Sekretariat Presiden serta sering berada satu ring dengan Presiden Joko Widodo.

"Terkait film itu, kami, ASN, TNI, Polri, tidak mungkin berkomentar karena kami netral; dan terkait saya ada di situ (Dirty Vote), memang betul saya dari Sekretariat Presiden, tetapi saya itu netral dan tidak pernah berpihak," kata Bey dikutip dari Antara, Senin (12/2/2024).

Bey pun menantang siapapun untuk yang bisa membuktikan bahwa dirinya tidak netral dan menguntungkan pihak tertentu dalam Pemilu 2024, khususnya pada pilpres, seperti diungkapkan dalam film dokumenter tersebut.

"Saya netral dari awal. Silakan tunjukkan kalau saya tidak netral," ungkap Bey.

Bey juga menegaskan, pihaknya bersama Forkopimda Provinsi Jawa Barat menentang keras tindak kecurangan. Dia pun mendukung Bawaslu bersama Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk bekerja lebih masif.

"Jangan sampai terjadi kecurangan-kecurangan. Kami ingin Pemilu 2024 ini berjalan damai, jujur, dan adil sesuai dengan deklarasi kami di awal bahwa Jabar Anteng (aman, netral, dan tenang)," tambah Bey.

Dalam film dokumenter yang ditayangkan di media sosial, Dirty Vote, diungkapkan Pemilu 2024 diduga terjadi kejanggalan dilihat dari berbagai dinamika yang terjadi.

Salah satu yang disinggung dalam film tersebut adalah penunjukan oleh Presiden Joko Widodo terhadap penjabat (pj) gubernur di berbagai wilayah, termasuk Bey Machmudin sebagai Pj Gubernur Jawa Barat yang dinilai strategis dengan jumlah pemilih Pemilu 2024 terbanyak sekitar 35 juta di 27 kabupaten dan kota di provinsi tersebut.

Selain Bey, Jokowi juga menunjuk Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sejak tahun 2022.

Baca juga artikel terkait FILM DOKUMENTER DIRTY VOTE

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin