tirto.id - Narasi pemilu satu putaran kembali mengemuka, bahkan menyebutkan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Kali ini, pasangan besutan Gerindra bersama 8 partai koalisi lain itu disebut memperoleh elektabilitas lebih dari 50 persen.
Mengutip data survei Populi Center dalam survei dengan 1500 responden pada 38 provinsi dengan margin of error (MoE) 2,53 persen selama 27 Januari-3 Februari 2024, pasangan Prabowo-Gibran telah memperoleh suara 52 persen lebih sementara Anies-Muhaimin 22,1 persen dan Ganjar-Mahfud 16,9 persen.
"Pada simulasi pasangan capres-cawapres, pasangan dengan tingkat keterpilihan tertinggi adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 52,5 persen, disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 22,1 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 16,9 persen. Adapun yang belum memutuskan sebesar 6,3 persen, dan menolak menjawab sebesar 2,2 persen," jelas peneliti senior Populi Center Usep S. Ahyar kepada Tirto, Rabu (6/2/2024) lalu.
Usep pun mengatakan kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran terjadi karena sejumlah faktor. Dari kelompok usia, pendukung Prabowo-Gibran di level milenial dan Gen Z naik dari 49 persen menjadi 57,6 persen. Pemilih tua pun naik dari 42,6 persen menjadi 47,9 persen.
Selain itu, mengacu sebaran wilayah pulau, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan lain. Dibandingkan survei Januari 2024, terdapat peningkatan dukungan pemilih di wilayah Sumatra dan Pulau Jawa bagian barat (Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat), masing-masing 2 hingga 4 persen.
Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa 53,3 Persen
Peningkatan dukungan paling besar berasal dari pemilih di Pulau Jawa bagian Tengah dan Timur (Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur), dimana angkanya kini telah mencapai 53,3 persen, dari sebelumnya 45,4 persen.
"Selain itu, kenaikan keterpilihan juga terdapat di Indonesia Timur. Di wilayah ini dukungan pada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka juga meningkat, dari sebelumnya 46,3 persen dan kini 59,1 persen," jelas Usep.
Sementara itu, dari dukungan partai, pemilih partai koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang memiliki kursi di parlemen nasional cukup solid. Penambahan dukungan yang cukup besar berasal dari pemilih Partai Golkar (dari 60,7 persen sebelumnya, kini 72,6 persen) dan Partai Demokrat (dari 46,9 persen sebelumnya, kini 62,5 persen).
Di sisi lain, pemilih partai lain di luar koalisi juga mulai bertambah. Pemilih PDIP yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meningkat hampir 10 persen, sementara pemilih Partai Nasdem bertambah 16 persen.
Sementara itu, jika ditilik sesuai afiliasi ormas Islam terbesar di Indonesia, pemilih yang merasa bagian dari Muhammadiyah dan mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jumlahnya meningkat, dari sebelumnya 31,6 persen kini 44,6 persen. Begitu juga dukungan dari pemilih yang berasal dari kalangan Nahdliyin, jumlahnya bertambah dari 51,8 persen kini menjadi 54,6 persen.
Pasangan AMIN Menurut Survei
Berbeda dengan dua paslon lain, pasangan AMIN justru tidak mendapat perubahan dukungan berarti. Justru ada penurunan pemilih di Indonesia Timur dari 27,7 persen ke 20,9 persen.
Sementara itu, dukungan PKB menguat dari 30,2 persen menjadi 40,6 persen. Begitu juga dengan pemilih PKS, dari sebelumnya 65,9 persen, kini menjadi 70,2 persen.
Meski demikian, terdapat penurunan dukungan dari pemilih Partai Nasdem yang cukup besar. Pada survei sebelumnya, jumlahnya sebesar 65,9 persen namun kini berkurang menjadi 43,2 persen.
"Berdasarkan afiliasi ormas Islam terbesar di Indonesia, pemilih dari kalangan Muhammadiyah yang mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar jumlahnya menurun dari 36,8 persen sebelumnya, kini menjadi 30,8 persen. Sementara dukungan dari kalangan NU relatif tidak bertambah dibanding survei sebelumnya," kata Usep.
Kubu Ganjar-Mahfud
Di sisi lain, kubu Ganjar-Mahfud juga tidak mengalami perubahan dukungan. Kalaupun ada penambahan atau pengurangan dukungan, angkanya masih dalam rentang margin of error,kecuali di Pulau Jawa bagian Tengah dan Timur.
Di wilayah Jawa bagian Tengah dan Timur, dukungan pada Ganjar Prabowo-Mahfud MD berkurang dari survei sebelumnya sebesar 35,4 persen, kini menjadi 28,9 persen.
Sementara itu, melirik dukungan partai, pemilih PDIP yang mendukung Ganjar Prabowo-Mahfud MD terlihat berkurang lebih dari 10 persen. Pada Januari 2024, dukungan kepada pasangan ini ialah sebesar 64,5 persen, namun kini menjadi 54 persen.
Dukungan dari pemilih PPP jumlahnya tidak banyak berubah dibandingkan survei sebelumnya. Di luar partai koalisi pendukung Ganjar Prabowo-Mahfud MD, penurunan pemilih kepada pasangan ini salah satunya ialah dari pemilih PKB, dari sebelumnya 21,6 persen, kini menjadi 14,7 persen.
"Berdasarkan afiliasi ormas Islam terbesar di Indonesia, warga Muhammadiyah yang mendukung Ganjar Prabowo-Mahfud MD berkurang, dari sebelumnya sebesar 22,8 persen, kini menjadi 15,4 persen. Penurunan dukungan juga berasal dari pemilih kalangan NU, dari 22,5 persen di Januari, kini menjadi 19,7 persen," kata Usep.
Hasil ini menambah deretan lembaga survei yang memprediksi kemenangan satu putaran Prabowo-Gibran. LSI Denny JA mencatat tingkat keterpilihan (elektabilitas) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul 50,7 persen, diikuti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 19,7 persen, kemudian suara tidak sah 0,7 persen, dan tidak menjawab 6,9 persen.
Dalam survei itu, ada 1.200 responden yang disurvei melalui wawancara tatap muka. LSI Denny JA menyebut tingkat margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Selain itu, survei ISC juga menunjukkan Prabowo-Gibran menang di angka 52 persen (). pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ada di urutan kedua dengan elektabilitas 21,7 persen, disusul duet Ganjar Pranowo-Mahfud Md. di urutan ketiga dengan elektabilitas 18,1 persen. Adapun sisanya terdiri atas undecided voters sebanyak 8,2 persen.
Kemenangan di tingkat nasional pun diikuti kemenangan survey di daerah. Di Jawa Timur misalnya, mengutip survei Indikator dalam survei pada 14-19 Januari 2024 pada 810 responden (MoE 3,5 persen), Prabowo-Gibran di 56,2 persen sementara Anies-Muhaimin 15,7 persen dan Ganjar-Mahfud 19,9 persen.
Ramai-Ramai TKN Yakinkan Satu Putaran
Kubu Prabowo-Gibran pun semakin yakin bisa menang satu putaran melihat berbagai survei. Namun, mereka tetap akan mengupayakan agar hasil survei itu menjadi kenyataan di Pilpres 2024 mendatang.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid misalnya menyoroti hasil survei terbaru lembaga survei Populi Center (27 Januari 2024 - 3 Februari 2024) yang menempatkan elektabilitas pasangan Prabowo Gibran sudah mencapai 52,5 persen. Nusron Wahid melihat, kepastian sekali putaran untuk pasangan nomor urut dua tersebut semakin terang.
“Alhamdulillah, hilal sekali putaran sudah tampak. Dari hasil survei lembaga kredibel yang telah dirilis, minggu lalu LSI, dan hari ini Populi Center, angkanya semakin menunjukkan sekali putaran untuk Prabowo Gibran adalah hal yang sudah nyata,” jelas Nusron kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/1/2024).
Politikus Golkar ini juga menyebut bahwa hasil survei lembaga kredibel tersebut juga mengkonfirmasi hasil survei internal yang yang dimiliki oleh Prabowo Gibran.
“Hasil survei internal kita juga sudah satu putaran, bahkan margin kemenangannya sudah lebih tebal dari hasil Populi.” jelas pria yang juga orang NU ini.
Nusron yakin, angka kemenangan Prabowo Gibran akan semakin tebal menuju hari Pemilihan tanggal 14 Februari nanti.
“Perlu diingat hasil survei Populi ini masih tanggal 3 Februari. Masih sebelum debat terakhir tanggal 4 Februari dimana Pak Prabowo menampilkan sifat kenegarawanan dan merangkul. Kita yakin ini akan makin mempertebal kemenangan,” jelasnya.
Nusron kemudian juga menyebutkan, fokus Prabowo Gibran saat ini menutup kampanye dengan damai dan meriah serta mempersiapkan diri menuju hari pemilihan.
“Dari awal kampanye kita sudah menampilkan kampanye yang damai, serta riang gembira. Kita akan menutup juga dengan riang gembira. Insya Allah di tanggal 10 Februari nanti di Gelora Bung Karno. Kami mengundang semua pendukung untuk berpesta bersama. Silahkan datang dan ramaikan,” pungkas Nusron Wahid.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, juga meminta agar semua elemen pemenangan Prabowo-Gibran tetap bekerja. Ia mengatakan, hasil survei memang sudah memberikan nilai bagus, tetapi harus didorong untuk direalisaikan pada pencoblosan 14 Februari 2024.
"Nah, jadi survei bagus tapi tidak boleh menjadi acuan sehingga kita terlena. Jadi kami tetap bekerja sampai hari H untuk kami bisa mendapatkan kemenangan sekali putaran," kata Noor, Rabu lalu.
Noor mengaku, hasil survei daerah di Jabar dan Jatim sudah memenangkan Prabowo-Gibran. Kini, Yogyakarta juga sudah mulai menang tipis sementara Jateng masih ada tantangan.
"Kalau di Banten insyaallah kita menang, tinggal bagaimana DKI sama Jawa Tengah. Yogya insyaallah kita menang walau tidak banyak. Prinsipnya ini yang kita genjot sampai 14 Februari," kata Noor.
Serupa, Juru Bicara TKN Billy Mambrasar meyakini bahwa Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran. "Kami tetap percaya bahwa kami akan menang satu putaran, karena elektoral semakin menunjukkan sentimen positif kemenangan Prabowo-Gibran," kata Billy, Rabu lalu.
Ia pun menegaskan bahwa semua pihak di TKN hingga seluruh elemen relawan Indonesia semakin gebcar turun ke masyarakat, menjelaskan program kerja Prabowo-Gibran, serta mendengarkan dan menyerap aspirasi mereka.
"Dengan frekuensi turun yang masif seperti ini, kami akan memenangkan hati rakyat yang masih ragu untuk semakin yakin memilih Prabowo Gibran sebagai penerus program dan kinerja baik Presiden Jokowi," ujar Billy.
Serupa, Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Rahayu Saraswati ikut menyuarakan kewaspadaan dalam menghadapi pemilu meski menang survei. Ia memastikan TKN tetap turun untuk mensosialisasikan program dan melawan hoaks demi kemenangan Prabowo-Gibran.
"Justru di saat-saat seperti ini kita harus waspada dan terus memastikan masyarakat tersosialisasikan tentang Visi Misi Program dan mengklarifikasi segala fitnah yang mereka jumpai soal Prabowo Gibran. Insyaallah dengan dukungan para kader lintas partai koalisi, relawan dan simpatisan kita bisa dapatkan kemenangan dalam sekali putaran," jelas Rahayu, Rabu.
Mungkinkah Pemilu 2024 Satu Putaran?
Analis politik dari Aljabar Strategic Arifki Chaniago berkeyakinan bahwa peluang pemilu satu putaran masih mungkin terjadi, apalagi melihat hasil survei Populi Center. Prabowo-Gibran bisa lebih berpeluang satu putaran dibanding kandidat lain.
"Saya pikir potensi satu putaran tentu ada. 52 ini tentu ada margin of error-nya peluang Prabowo lebih besar satu putaran," ujar Arifki, Rabu lalu.
Namun, peluang tersebut masih bisa hilang di tengah beragam kemungkinan di beberapa hari ke depan. Salah satu momentum itu adalah kampanye akbar.
Jika ditilik berdasarkan data survei, Arifki melihat Prabowo masih menang jika ada putaran kedua. Namun, kemenangan Prabowo masih bisa saja gagal jika ada isu besar dalam putaran kedua.
"Banyak kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang bakal terjadi," Kata Arifki.
Para paslon di luar kubu Prabowo-Gibran, yakni Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin (AMIN) masih yakin bahwa kandidat mereka bisa menang di Pilpres 2024.
Juru Bicara Timnas AMIN M. Ramli Rahim mengatakan hasil survei yang ada saat ini adalah informasi biasa. Ia memastikan semangat Timnas AMIN semakin besar untuk memenangkan AMIN.
"Apa yang disampaikan oleh lembaga-lembaga survei tidak membuat semangat libur, tidak membuat semangat kami menurun malah membuat teman-teman semakin semangat. Jadi buat kami hasil survei hanya sekadar sebagai catatan saja, tapi tidak menjadi patokan kami," ujar Ramli, Rabu.
Ramli mengutip salah satu hasil survei, yakni lembaga Lanskap Kajian Strategis Pembangunan (LKSP) memenangkan AMIN. Dalam survei 1-8 Januari 2024 pada 2185 responden dengan MoE 2 persen, AMIN di angka 32,41 persen, Prabowo-Gibran 32,02 persen dan Ganjar-Mahfud 19,52 persen.
Oleh karena itu, Ramli menegaskan timnas AMIN akan terus berupaya memenangkan pasangan mereka, apalagi tidak sedikit publik yang mulai tidak percaya survei.
Di sisi lain, TPN Ganjar-Mahfud juga meyakini pasangan mereka masih menang. Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud M. Choirul Anam menegaskan hasil survei hanya sebagai masukan. Ia menilai, dukungan berada di Ganjar-Mahfud karena ada 3 hal penting yang muncul di lapangan dan mengarah ke Ganjar-Mahfud.
"Pertama, kesadaran publik semakin meningkat atas kondisi saat ini proses pemilu ini. Kedua, partisipasi masyarakat dalam berbagai acara politik juga besar gelombangnya. Ketiga, kesadaran akan bansos, suara masyarakat di ambil haknya memilih tetap hati nurani. Dukungan rakyat bergeliat ke kami," Kata Anam kepada Tirto, Rabu.
Sementara itu, Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Aryo Seno Bagaskoro juga meyakini Ganjar-Mahfud bisa menang baik 1 maupun 2 putaran. Ia beralasan berbagai titik kampanye dimana Pak Ganjar dan Pak Mahfud berkeliling, tidak pernah sepi.
"Artinya, antusiasme masyarakat begitu besar untuk pasangan [nomor urut] 3. Maka itulah modal keyakinan kami memenangkan pemilu," kata Aryo, Rabu.
Aryo beralasan, dukungan muncul karena Ganjar konsisten bicara dengan rakyat, tentang persoalan rakyat, dan solusinya. Hal itu direspons publik. Ia mencontohkan Hari ini, ada dukungan kuat dari akar rumput pasca bergabungnya Slank mendukung Ganjar-Mahfud.
Di saat yang sama, TPN juga melihat daya kritis masyarakat, elemen sipil mengalami penguatan pasca pernyataan sikap dari berbagai guru besar, tokoh agama, budayawan, dan sivitas akademika. Hal ini adalah cerminan masyarakat menginginkan pemilu yg melindungi hak-hak konstitusional mereka.
"Pak Ganjar konsisten dari awal menyuarakan value-value yang sama dengan gerakan moral ini. Maka kami yakin kesadaran kritis yang tumbuh ini penting dlm menjaga demokrasi. Jadi berapa putaran pun Pilpres dilakukan, kami optimistis menang pada akhirnya," ujar Aryo.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri