









Terik matahari menerpa perbukitan kapur, suasana hening pedesaan di ketinggian 350 mdpl ini memiliki jarak kurang lebih 17 km dari Kota Yogyakarta. Sebuah desa di ujung timur Kabupaten Sleman ini dikenal dengan nama Desa Sambirejo yang memiliki luas sekitar 8,4 hektare dengan bentang alam atau didominasi perbukitan. Desa Sambirejo dihuni sekitar 5.800 jiwa dari delapan dusun di Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Meski terletak di area perbukitan, Desa Sambirejo tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi digital dalam rangka meningkatkan layanan publik dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, dimana perangkat desa mempermudah pelayanan administrasi langsung kepada masyarakat menggunakan teknologi aplikasi Simpledesa atau website.
Perjalanan digitalisasi desa dimulai pada tahun 2020, ketika Desa Sambirejo mendapatkan hibah seperangkat unit digitalisasi dari PT Telkom di antaranya aplikasi Simpeldesa, Ruang kendali data sarana digital desa, e-monev, serta website.
Keberadaan aplikasi Simpeldesa telah memberikan manfaat dalam efisiensi pelayanan desa. Melalui aplikasi tersebut warga dapat mengurus berbagai administrasi seperti keterangan domisili, hingga surat keterangan usaha secara daring yang kemudian dapat diambil di kantor desa tanpa harus menunggu antrean. Saat ini Desa Sambirejo telah menjadi desa pintar atau Smart Village Nusantara yang ditunjang digitalisasi.
“Sekarang, masyarakat desa tidak harus datang ke kantor kelurahan, hanya download aplikasinya dan install kemudian login dengan NIK masing-masing dan sudah bisa mengajukan surat yang ditandatangani kepala desa,” ungkap Sekertaris Desa Sambirejo Mujimin.
Aplikasi Simpeldesa juga menjadi layanan pendukung perekonomian desa, dimana adanya kanal pembayaran digital di dalam aplikasi tersebut. Pasar desa juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran seperti listrik dan sebagai media promosi serta pemasaran hasil produk dari warga.
Bahkan, aplikasi Simpeldesa juga tersambung langsung dengan ‘Command Centre Smart Village’ yang berada di kantor Desa Sambirejo. Perangkat desa dapat memantau kondisi perkembangan desa melalui CCTV yang dipasang di sejumlah titik. Selain itu, warga juga dapat berperan aktif memberikan informasi tentang kondisi desa bila terjadi dampak kerusakan infrastruktur dari bencana seperti jalan berlubang, pohon tumbang hingga kerusakan-kerusakan lainnya dengan memotret dan mengunggahnya ke aplikasi Simpeldesa.
“Meskipun Desa Sambirejo letaknya di perbukitan, dengan adanya digitalisasi, pelayanan di desa ini dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan terbuka,” ujar Sekertaris Desa Sambirejo Mujimin.
Upaya pemberdayaan Desa Sambirejo melalui digitalisasi ini diharapkan menjadi salah satu percontohan desa yang mampu beradaptasi, memanfaatkan kemajuan teknologi dalam memberikan percepatan pelayanan kepada masyarakat dan menciptakan peluang dan meningkatkan perekonomian daerah.
Foto dan Teks: Andreas Fitri Atmoko
Meski terletak di area perbukitan, Desa Sambirejo tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi digital dalam rangka meningkatkan layanan publik dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, dimana perangkat desa mempermudah pelayanan administrasi langsung kepada masyarakat menggunakan teknologi aplikasi Simpledesa atau website.
Perjalanan digitalisasi desa dimulai pada tahun 2020, ketika Desa Sambirejo mendapatkan hibah seperangkat unit digitalisasi dari PT Telkom di antaranya aplikasi Simpeldesa, Ruang kendali data sarana digital desa, e-monev, serta website.
Keberadaan aplikasi Simpeldesa telah memberikan manfaat dalam efisiensi pelayanan desa. Melalui aplikasi tersebut warga dapat mengurus berbagai administrasi seperti keterangan domisili, hingga surat keterangan usaha secara daring yang kemudian dapat diambil di kantor desa tanpa harus menunggu antrean. Saat ini Desa Sambirejo telah menjadi desa pintar atau Smart Village Nusantara yang ditunjang digitalisasi.
“Sekarang, masyarakat desa tidak harus datang ke kantor kelurahan, hanya download aplikasinya dan install kemudian login dengan NIK masing-masing dan sudah bisa mengajukan surat yang ditandatangani kepala desa,” ungkap Sekertaris Desa Sambirejo Mujimin.
Aplikasi Simpeldesa juga menjadi layanan pendukung perekonomian desa, dimana adanya kanal pembayaran digital di dalam aplikasi tersebut. Pasar desa juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran seperti listrik dan sebagai media promosi serta pemasaran hasil produk dari warga.
Bahkan, aplikasi Simpeldesa juga tersambung langsung dengan ‘Command Centre Smart Village’ yang berada di kantor Desa Sambirejo. Perangkat desa dapat memantau kondisi perkembangan desa melalui CCTV yang dipasang di sejumlah titik. Selain itu, warga juga dapat berperan aktif memberikan informasi tentang kondisi desa bila terjadi dampak kerusakan infrastruktur dari bencana seperti jalan berlubang, pohon tumbang hingga kerusakan-kerusakan lainnya dengan memotret dan mengunggahnya ke aplikasi Simpeldesa.
“Meskipun Desa Sambirejo letaknya di perbukitan, dengan adanya digitalisasi, pelayanan di desa ini dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan terbuka,” ujar Sekertaris Desa Sambirejo Mujimin.
Upaya pemberdayaan Desa Sambirejo melalui digitalisasi ini diharapkan menjadi salah satu percontohan desa yang mampu beradaptasi, memanfaatkan kemajuan teknologi dalam memberikan percepatan pelayanan kepada masyarakat dan menciptakan peluang dan meningkatkan perekonomian daerah.
Foto dan Teks: Andreas Fitri Atmoko