tirto.id - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani merespons pernyataan Waketum Partai Nasdem Ahmad Ali yang menyatakan tidak ada urgensi pengumuman bakal cawapres dari Koalisi Perubahan untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai capres.
Kamhar mengingatkan waktu pelaksanaan deklarasi paket komplit capres dan cawapres yang semakin sempit. Rencana deklarasi itu juga sudah dimasukkan dalam piagam kerja sama tiga partai, di mana tidak boleh terlalu lama sejak Koalisi Perubahan dideklarasikan.
Menurut Kamhar, saat ini Koalisi Perubahan telah melewati separuh jalan penandatanganan deklarasi menuju pilpres, artinya sudah kelamaan. Lagi pula, lanjut dia, tak ada argumentasi logis secara politik untuk menunda-nunda.
"Koalisi lain mungkin menunggu putusan MK terkait batas umur minum cawapres, kita tidak demikian," kata Kamhar dalam pernyataan resminya kepada Tirto, Minggu (20/8/2023).
Demokrat memandang deklarasi paket komplit ini mesti disegerakan mengingat tak memiliki kemewahan berupa dukungan elektabilitas yang jauh mengungguli kompetitor. Koalisi Perubahan juga dinilai tak memiliki kemewahan sebagai penguasa atau didukung penguasa.
"Satu-satunya kemewahan yang masih dimiliki saat ini, adalah waktu. Momentum itu diciptakan (by design) bukan terberi (given), deklarasi paket komplit bisa menjadi momentum politik yang baik bagi Koalisi Perubahan," tutur Kamhar.
Kamhar mengatakan masih ada waktu yang tersedia untuk mengejar ketertinggalan dan membalik keadaan. "Ini yang mesti dicermati secara seksama, salah menghitung waktu, sesal kemudian. Kita semua tak ingin itu terjadi," tegasnya.
Namun demikian, dia menyebut, penunjukan cawapres Koalisi Perubahan memang sepenuhnya otoritas penuh Anies. "Kriterianya sudah jelas, tak elok jika kemudian terbangun narasi yang terkesan mendikte," tandas Kamhar.
Sebelumnya, Ali mengatakan tidak ada hal yang urgen untuk buru-buru mengumumkan cawapres. Bagi Nasdem, kata dia, lekas mengumumkan pendamping Anies bukan suatu langkah taktis.
"Politik itu bukan persoalan kepintaran, tapi persoalan bagaimana kemudian kita memanfaatkan waktu momentum," ucap Ali.
Di sisi lain, lanjut Ali, bagaimana kemudian mengetahui lawan dan potensi diri. Menurutnya, banyak variabel yang kemudian harus dipertimbangkan sebelum benar-benar memutuskan cawapres.
"Sehingga, kemudian pada akhirnya Nasdem berkesimpulan bahwa tidak ada hal yang urgen untuk mengumumkan calon wakil presiden hari ini," tutur Ali.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang