Menuju konten utama

Dampak Tumpahan Minyak Blok ONWJ: Pertamina Sediakan 4 Posko Medis

Pertamina menyediakan empat posko medis untuk melayani kebutuhan pengobatan masyarakat di sekitar desa terdampak tumpahan minyak Blok ONWJ, di perairan Karawang, Jabar.

Dampak Tumpahan Minyak Blok ONWJ: Pertamina Sediakan 4 Posko Medis
Warga membersihkan gumpalan pasir yang bercampur minyak mentah milik Pertamina. Antara/Ali Khumaini.

tirto.id -

Pertamina mendirikan empat posko medis untuk mengantisipasi munculnya gangguan kesehatan masyarakat atas peristiwa tumpahan minyak (oil spill) di sekitar Anjungan Lepas Pantai YY Area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), Karawang, Jawa Barat.

Sejak Rabu (24/7/2019), Pertamina melalui anak usaha PT Pertamedika langsung menurunkan peralatan dan tenaga medis untuk melayani kebutuhan pengobatan masyarakat di sekitar desa terdampak.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan saat ini, Pertamina telah mendirikan empat posko kesehatan di Karawang yakni Posko Cemara Jaya, Posko Sungai Buntu, Posko Sedari, dan Posko Pantai Mutiara.

"Jumlah pasien rata-rata yang ditangani empat posko, mencapai 120 orang," katanya.

Menurut Fajriyah, keluhan pasien antara lain gatal-gatal, pegal-pegal, batuk, dan penyakit lain seperti hipertensi.

"Berdasarkan identifikasi sementara, keluhan mereka tersebut bukan dampak langsung dari oil spill," tambahnya.

Jadwal dokter jaga di Posko Cemara Jaya adalah dr Anugerah, dr Thomas; di Posko Sungai Buntu, dr Iyan, Posko Pantai Mutiara, dr Gerry; dan Posko Sedari, dr Windi.

Sampai saat ini, Pertamina dan pihak terkait masih menginvestigasi penyebab kejadian.

Namun, indikasi sementara menunjukkan adanya anomali tekanan pada anjungan yang menyebabkan munculnya gelembung gas dan diikuti oil spill.

Pertamina memperkirakan perlu waktu sekitar delapan minggu sejak 25 Juli 2019 untuk menghentikan sumber gas dan oil spill.

Baca juga artikel terkait KEBOCORAN MIGAS BLOK ONWJ

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH