tirto.id - Dampak Revolusi Amerika juga dirasakan oleh dunia, Indonesia, dan Amerika itu sendiri. Revolusi Amerika adalah gerakan yang pernah terjadi pada 1773-1776 di Amerika. Kala itu, Amerika bergerak demi memperoleh hak kebebasan dan kemerdekaannya. Peristiwa ini mempunyai pengaruh terhadap negara lain di dunia, termasuk juga Indonesia.
Perang Tujuh Tahun (1773-1763) antara Inggris dan Prancis pernah terjadi sebelum Amerika memulai revolusinya. Setelah itu, Inggris yang punya koloni di Amerika Utara membebankan pajak terhadap masyarakat daerah Amerika.
Menanggapi pengenaan pajak ini, Sons Of Liberty yang dipimpin Samuel Adams menolak kebijakan tersebut. Hal ini dicanangkan lantaran pajak diatur oleh satu pihak dan perang yang sebelumnya terjadi bukanlah penentu masa depan Amerika.
Menurut Unggul Sudrajat dan Moh. Yatim dalam Merancang Masa Depan yang Gemilang (2018, hlm. 23), revolusi dimulai pada 16 Desember 1773, tepat ketika terjadinya Insiden The Boston Tea Party, di Negara Bagian Massachusetts. Pada peristiwa itu, 13 koloni penentang Inggris melakukan aksi pembuangan persediaan teh.
Revolusi pun dilanjutkan setelah itu dengan munculnya keinginan memerdekakan diri. Pada 8 Juli 1775, pihak Sons Of Liberty membuat Petisi Olive Branch. Petisi tersebut berisi aspirasi rakyat yang ingin diperhatikan pihak Inggris, namun diabaikan.
Kendati demikian, Amerika terus bergerak demi kemerdekaannya. Pada kongres yang diadakan tanggal 4 Juli 1776, beberapa perwakilan dari Amerika menyatakan siap untuk merdeka. Kemudian, pada 8 Juli 1776, Amerika berhasil mendeklarasikan kemerdekaannya. Deklarasi ini terjadi di Lapangan State House.
Pengaruh Revolusi Amerika Bagi Dunia
Revolusi Amerika bukan hanya menyatakan kemerdekaan, namun juga menyelipkan poin terkait hak asasi manusia (HAM) dan hak kebebasan individu. Salah satu kalimat terkenal diujarkan oleh orang Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln.
Pria ini mengungkapkan terkait manusia yang harus disetarakan dan memiliki hak yang tidak boleh dihilangkan. Hak tersebut meliputi kehidupan, kebebasan, dan mencari kebahagiaan. Seiringan dengan itu, model revolusi kemerdekaan Amerika pun mempengaruhi dunia.
Pengaruh revolusi Amerika menyebabkan munculnya beberapa deklarasi kemerdekaan. Di antaranya terjadi pada abad ke-19, yakni di daerah Eropa, Amerika Latin, Afrika, dan Oseania.
Menurut Yuliani dalam Pemikiran-Pemikiran yang Melandasi Reovolusi-Revolusi Besar Dunia (2020, hlm. 53), di dataran Eropa, warga Prancis berusaha menurunkan pemerintahan Raja Lous XVI. Kejadian ini terlaksana lantaran lingkungan kerajaan kala itu bersikap hedonis sehingga krisis ekonomi muncul.
Kemudian, di Amerika Latin juga muncul beberapa negara yang berhasil lepas dari jajahan, misalnya Argentina pada 1816. Sedangkan di Afrika, Liberia memperoleh kemerdekaan. Terakhir, revolusi ini juga mempengaruhi Selandia Baru yang merdeka di awal abad ke-19.
Lantas, bagaimana pengaruh revolusi Amerika bagi Indonesia?
Pengaruh Revolusi Amerika Bagi Indonesia
Revolusi Amerika mempunyai formula penting, di mana terdapat istilah “kami” sebagai wakil, “rakyat atau perwakilan” menunjukkan identitasnya, lalu disusul pernyataan kemerdekaan atau pernyataan memisahkan diri dari pemerintahan yang menguasainya.
Di Asia, deklarasi Amerika saat revolusi mempengaruhi Vietnam yang baru memperoleh kemerdekaannya pada 1945. Pihaknya menyatakan bahwa mereka sebagai pemerintah “Vietnam Sementara” punya hak untuk jadi negara dan merdeka dari negara lain.
Selain itu, Indonesia juga sempat mendeklarasikan diri pada tahun yang sama, tepatnya kala 17 Agustus 1945. Ungkapan ini dilantunkan oleh Sukarno dan teks proklamasi tersebut berupa,
“kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.”
Kenyataannya, pendeklarasian dari revolusi Amerika juga menjadi tombak bermata dua bagi Indonesia. Pada 1976, masyarakat Aceh yang sudah kenal istilah kemerdekaan ingin memisahkan diri dari Indonesia.
Gerakan tersebut dikenal dalam sejarah Indonesia sebagai GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Kendati pernyataan kemerdekaannya tidak bertahan, tetap saja kejadian ini dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah yang terjadi akibat pengaruh revolusi Amerika.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani