tirto.id - Beragam alat musik tradisional lahir dari berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia. Hal ini yang membuat alat musik tradisional selalu mencerminkan ciri khas setiap daerah dan masyarakat.
Alat musik tradisional yang ada di Tanah Air, seperti angklung atau sasando digunakan untuk berbagai hal, mulai dari pertunjukkan seni, pengiring ritual adat, hingga kegiatan keagamaan.
Soeprapto Soerdjono dalam Album Alat Musik Tradisional (1994) menyebutkan bahwa alat musik tradisional muncul tidak hanya untuk melengkapi kebutuhan kebendaan suatu masyarakat, tetapi juga batiniah. Kebutuhan batiniah artinya alat musik menjadi hasil rekayasa penciptaan manusia untuk memenuhi kebutuhan bunyi-bunyian.
Daftar Alat Musik Tradisional di Indonesia
Setiap daerah dan kebudayaan yang ada di Indonesia memiliki alat musik tradisionalnya masing-masing. Berikut daftar alat musik tradisional Indonesia:
1. Angklung dari Jawa Barat
Alat musik angklung merupakan alat musik tradisional dari Jawa Barat. Alat musik ini berupa tabung dan bilah bambu yang disusun sedemikian rupa dan dapat mengeluarkan bunyi khas jika digerakkan.
Angklung banyak dimanfaatkan sebagai alat musik pengiring pertunjukkan seni dan orkestra baik di dalam maupun luar negeri.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) alat musik angklung telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
2. Arbab dari Sumatra Utara
Mengutip laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama, alat musik arbab berasal dari provinsi Sumatra Utara. Alat musik ini berbentuk seperti gitar atau biola dengan badan bulat dan senar yang panjang.
Cara memainkan alat musik arbab adalah dengan menggesek senarnya menggunakan busur seperti memainkan biola. Meskipun berasal dari Sumatra Utara, alat musik ini juga berkembang di Aceh Besar dan Aceh Barat.
Alat musik arbab biasanya digunakan untuk mengiringi pesta rakyat dan pagelaran seni tradisonal.
3. Kolintang dari Sulawesi Utara
Kolintang adalah alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara. Alat musik ini berupa potongan kayu ringan yang disusun disebuah rak atau papan kayu. Sekilas, bentuk alat musik ini mirip dengan slenthem, salah satu alat musik dalam gamelan Jawa.
Cara memainkan kolintang adalah dengan dipukul menggunakan kayu khusus. Alat musik ini sering digunakan untuk mengiringi upacara atau ritual adat yang berkaitan dengan penghormatan kepada roh leluhur.
4. Tifa dari Maluku dan Papua
Masyarakat Maluku dan Papua memiliki alat musik tradisional bernama tifa. Alat musik ini berupa kendang berbentuk tabung panjang yang terbuat dari kayu dan kulit binatang.
Menurut Kemenparekraf, bentuk tifa Maluku dan Papua memiliki perbedaan. Tifa Maluku umumnya berbentuk tabung dan tidak diberi pegangan. Sementara itu, tifa milik masyarakat Papua bentuknya lebih melengkung dan memiliki pegangan di tengahnya.
Tifa dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini sering kali dimainkan secara berkelompok untuk mengiringi tarian tradisional. Uniknya, alat musik ini sering dimainkan langsung oleh si penari untuk mengiringi tariannya.
5. Gamelan dari Jawa dan Bali
Gamelan adalah alat musik tradisional yang berkembang di wilayah Jawa dan Bali. Gamelan termasuk jenis alat musik tertua di Indonesia dan dipercaya sudah ada sejak 2000 tahun lalu. Sama seperti angklung, alat musik ini telah diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO pada 2014.
Alat musik gamelan umumnya dibuat dari kayu serta logam dan merupakan jenis alat musik pukul. Gamelan sendiri adalah kesatuan dari berbagai jenis alat musik.
Salah satu yang paling terkenal adalah gamelan wayang, yaitu kumpulan alat musik gamelan yang digunakan untuk mengiringi pertunjukkan wayang. Melansir laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), gamelan wayang terdiri dari slenthem, suling, kethuk, kenong, kempul, gong, demung, daron, dan peking kecer.
6. Ketobong dari Kalimantan Barat
Ketobong atau kotobong merupakan jenis alat musik milik suku Dayak di Kalimantan Barat. Menurut Soerdjono alat musik ini berupa gendang yang dibuat dari kayu dan kulit kambing. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul.
Ketobong biasanya digunakan untuk mengiringi upacara adat dan seni pertunjukkan. Dulunya, alat musik ketobong juga digunakan masyarakat sebagai genderang perang.
7. Sasando dari NTT
Alat musik sasando adalah alat musik tradisional masyarakat Rote di NTT. Alat musik ini dipercaya sudah dimainkan oleh masyarakat setempat sejak abad ke-7.
Sasando merupakan alat musik berbentuk seperti kapal yang diikat senar-senar panjang. Sekilas, alat musik ini mirip seperti harpa. Cara memainkan sasando adalah dengan cara memetik dawai-dawainya.
Alat musik sasando biasa digunakan dalam berbagai pertunjukkan seni dalam dan luar negeri. Saat ini alat musik tersebut tengah diusulkan untuk memperoleh penghargaan dari UNESCO.