tirto.id - Sejak ditetapkannya COVID-19 sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020 lalu, banyak negara yang menerapkan kebijakan untuk membatasi aktivitas warganya.
Di Indonesia, pemerintah melarang masyarakat untuk bepergian dan menerapkan social distancing atau pembatasan sosial dan protokol kesehatan ketat.
Pandemi yang terjadi juga membuat banyak negara melarang wisatawan untuk masuk. Pemerintah juga menetapkan kebijakan agar tempat wisata tidak membuat kerumunan.
Kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah juga berimbas pada tutupnya hotel dan restoran, hingga menurunnya tingkat okupansi atau keterisian. Namun, akhir-akhir ini pariwisata Indonesia sudah mulai berangsur membaik.
Memasuki masa new normal seperti sekarang ini, banyak hotel, restoran, dan tempat wisata yang mulai menerima tamu, tapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Setiap pengunjung wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Tempat wisata juga hanya diizinkan menampung 50 persen pengunjung dari kapasitas.
Untuk menyambut masa kenormalan baru ini, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang bisa bergerak lincah untuk meningkatkan kembali citra pariwisata Indonesia.
SDM tersebut nantinya bukan hanya dibutuhkan untuk periode ini, namun juga diproyeksikan memajukan pariwisata untuk jangka panjang. Menyambut peluang ini, Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) siap berkontribusi untuk menghasilkan lulusan pariwisata terbaik.
Berikut ini, ada enam PTNP terbaik yang dinaungi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yakni :
1. Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung
2. Polteknik Pariwisata (Poltekpar) Bali
3. Poltekpar Makassar
4. Poltekpar Medan
5. Poltekpar Palembang
6. Poltekpar Lombok.
Menghasilkan Lulusan Siap Kerja
Masing-masing PTNP menawarkan beragama keunggulan. Bahkan, ada yang menerapkan pola pembelajaran berstandar internasional. Semuanya demi menyiapkan lulusan yang siap kerja.
Menyiapkan lulusan siap kerja bisa dilihat dari kewajiban peserta didik untuk melalukan praktik kerja oleh masing-masing PTNP.
Hal ini sangat berguna agar para peserta didik yang sudah lulus sudah mendapatkan relasi kerja.
Kerja Sama Internasional
Kerja sama dengan perhotelan luar negeri, maupun dengan perhotelan dalam negeri menjadi daya tarik yang ditawarkan oleh masing-masing PTNP.
Sebagai contoh, Poltekpar Makassar. Poltekpar Makassar menjalin kerja sama dengan PHRI, ASIT, MTTP Ausaid (Australia), Joji Ilagan Foundation (Filipina), MNA Consultant PT Ltd (Singapore), JICA (Jepang), KOICA (Korea), Bali Recruitment Service (BRS), PT Magsay Say (Jakarta), dan ACCOR Hotel (Malaysia).
Selain itu, masing-masing PTNP menawarkan fasilitas lengkap untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
Pendaftaran Melalui SBMPTNP
Kemenparekraf membuka pendaftaran melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (SBMPTNP), dengan harapan bisa menjangkau peserta didik dari berbagai wilayah Indonesia. SPMPTNP juga memberikan kesempatan merata kepada seluruh peserta didik.
Untuk info pendaftaran, pantau terus infonya melalui di sini.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis