Menuju konten utama
Pendidikan Kewarganegaraan

Contoh Sikap Pelajar Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh sikap pelajar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang berpedoman pada Pancasila.

Contoh Sikap Pelajar Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Seorang anak berlari di depan mural bertema Pancasila di Desa Wates, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (31/5/2022). ANTARAFOTO/Yusuf Nugroho/aww.

tirto.id - Pancasila merupakan fondasi ideologis masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya sebagai warga negara.

Fondasi yang berisi prinsip hidup ini dapat dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari pelajar.

Para pelajar yang berhasil mencitrakan diri untuk hidup sesuai dengan prinsip Pancasila disebut sebagai Pelajar Pancasila.

Kriteria mengenai Pelajar Pancasila ini bahkan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020.

Berdasarkan peraturan tersebut, dijelaskan bahwa Pelajar Pancasila merupakan wujud pelajar Indonesia yang sepanjang hidupnya berkompetensi global dan bisa berprilaku sesuai nilai Pancasila.

Sebelum jauh membicarakan tentang sikap yang perlu dimiliki para Pelajar Pancasila, perhatikan lima bunyi Pancasila berikut.

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kelima bunyi tersebut dispesifikasi kembali ke dalam kelakuan nyata yang musti dimiliki para pelajar.

Dengan sikapnya di kehidupan sehari-hari sesuai spesifikasi tersebut, para pelajar yang sedang mengemban pendidikan dapat didefinisikan sebagai Pelajar Pancasila.

Profil dan Contoh Sikap Pelajar Pancasila dalam Kehidupan

Dalam pendefinisian agar pelajar dapat disebut sebagai Pelajar Pancasila, terdapat sikap-sikap khusus yang musti dipegang oleh pelajar tersebut.

Di antaranya adalah:

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia,
  2. Berkebinekaan global,
  3. Memiliki prinsip gotong royong,
  4. Mandiri,
  5. Bernalar kritis, dan
  6. Kreatif.
Berikut penjelasan mengenai masing-masing kriteria dan contoh sikapnya:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia

Dalam hal ini, pelajar yang mencerminkan diri sebagai Pelajar Pancasila musti beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

Contoh sikapnya dapat dilihat dari seorang pelajar yang menjalankan kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada kepercayaannya.

Dengan berpedoman keyakinan, pelajar melakukan ibadah sesuai ajarannya dan tidak melanggar aturan agamanya.

Selain itu, cerminan juga terlihat dengan pelajar yang menghargai kehidupan manusia lain, ramah, dan sopan kepada yang lebih tua.

2. Berkebinekaan global

Bukan hanya berpatokan kepada kebudayaan yang bersifat nasional, Pancasila juga mengajarkan pelajar untuk bisa toleransi terhadap budaya internasional.

Toleransi ini terlihat ketika pelajar dapat menerima temannya yang berasal dari suku lain atau negara lain yang berbeda dengannya.

3. Memiliki sikap gotong royong

Sejak zaman dahulu, gotong royong dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dirasa sulit.

Oleh karena itu, prinsip ini perlu dimiliki para pelajar Indonesia agar dapat menyelesaikan pekerjaan demi kepentingan bersama.

Contoh yang jelas tentang gotong royong ini dapat dilihat melalui kegiatan bersih-bersih sekolah. Pelajar kala pembersihan sekolah masing-masing mendapatkan tugas untuk menjaga sekolahnya tetap bersih.

4. Mandiri

Selain prinsip gotong royong yang memerlukan kesadaran bersama, kemandirian seorang pelajar juga diperlukan.

Dengan begitu, pelajar mampu bertahan dan bertanggung jawab atas kehidupannya di masa mendatang.

Kelakuan yang dapat mencerminkan perilaku mandiri adalah menyelesaikan ujian sekolah dengan jujur.

Dengan kata lain, masalah ujian tersebut diselesaikan pelajar dengan tanggung jawabnya sendiri lantaran ia merasa tidak memerlukan bantuan orang lain.

5. Bernalar kritis

Kritis yang dimaksud di sini adalah memikirkan sesuatu secara logis dengan memikirkan konsekuensi dari tindakannya.

Di dalam lingkungan sekolah, sikap ini dapat tercermin ketika siswa melakukan penelitian terhadap sebuah kasus.

Dengan memikirkan kasus-kasus tertentu, misalnya soal bahasa Indonesia yang berisi masalah kehilangan buku yang dipinjam dari perpustakaan.

Melalui kasus ini, siswa nantinya disuruh untuk berpikir tentang tindakan selanjutnya, langkah yang harus diambil, dan solusi untuk memperbaikinya.

6. Kreatif

Bukan hanya pemikiran kritis yang diperlukan, namun inovasi yang sifatnya kreatif juga dibutuhkan.

Dengan memiliki sikap kreatif, pelajar bisa menciptakan inovasi baru yang dapat mengubah kehidupan di masa kedepannya.

Contohnya dapat terlihat ketika ada siswa/siswi yang menghasilkan karya orisinal.

Selain itu, dapat dicerminkan juga dengan pelajar yang mengusung tindakan orisinal demi kebaikan kehidupan belajarnya, misalnya memberikan usul pada guru tentang pembelajaran tambahan.

Baca juga artikel terkait PELAJAR PANCASILA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno