Menuju konten utama
Maulid Nabi Muhammad SAW

Contoh Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW 2022

Syair atau puisi tentang Nabi Muhammad dapat dilantunkan untuk menyemarakkan peringatan maulid nabi.

Contoh Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW 2022
Ilustasi Muhammad. foto/IStockphoto

tirto.id - Syair menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan oleh bangsa Arab. Saat di masa jahiliyah, tradisi bersyair melekat kuat di dalam kehidupan masyarakat.

Tema yang diangkat beragam mulai dari asmara, alam, sampai membahas orang per orang secara pribadi dalam nuansa pujian hingga sarkasme.

Di zaman Nabi Muhammad, salah satu penyair yang terkenal yaitu Zuhair bin Salma yang juga memiliki putra bernama Ka'ab bin Zuhair dan Bujair bin Zuhair.

Suatu hari Bujair memutuskan masuk Islam. Ka'ab marah besar atas kabar saudaranya itu, lalu membuat syair yang memprovokasi keadaan.

Syair dari Ka'ab ternyata bak media sosial kala itu. Masyarakat banyak yang terprovokasi sehingga membuat Nabi Muhammad menginstruksikan agar Ka'ab ditemukan.

Ka'ab akhirnya terpojok dan bertanya pada Nabi Muhammad apakah dirinya akan dimaafkan jika meminta pengampunan. Nabi Muhammad mengiyakan. Setelah itu, Ka'ab masuk Islam.

Dikutip dari NU, Ka'ab lantas mengubah syair yang dulu telah memprovokasi orang-orang, menjadi syair bertema pujian bagi Nabi Muhammad dan para sahabat. Syairnya ini cukup terkenal yang diberi judul Banat Su'ad.

Nabi Muhammad sangat senang dengan syair dari Ka'ab. Bahkan, beliau menghadiahi Ka'ab dengan kain burdah. Selanjutnya, syair turut menjadi bagian dalam penyebaran agama Islam kala itu.

Contoh Puisi Maulid Nabi Muhammad

Kesenangan Nabi Muhammad, para sahabat, dan masyarakat Arab dalam bersyair, dapat dijadikan momentum untuk membacakan syair atau puisi yang berkaitan dengan Rasulullah.

Apalagi ketika peringatan maulid nabi, pembacaaan syair dapat menjadi alternatif untuk mengungkapkan kekaguman hingga perjuangan beliau saat berdakwah.

Berikut contoh puisi maulid nabi yang berisi riwayat, kerinduan, hingga pujian bagi Nabi Muhammad:

Nabi Akhir Zaman

oleh Azra Al Amanah (Aziza Nurul Amanah)

Engkau Nabi Akhir Zaman

Lahir ke Dunia

Berselimut limpahan kasih sayang

Seluruh makhluk menyambut gembira

Tetap tersenyum tiada gundah

Meskipun engkau lahir tanpa ayah

Saat usia beranjak enam tahun

Engkau menjadi yatim piatu

Namun tak membuat engkau berhati pilu

Dan dalam asuhan sang paman

Engkau menjadi penggembala

Di antara alam raya

Engkau Nabi Akhir Zaman

Sang Penyampai Wahyu

Dari yang Maha Pencipta

Agar Umatmu Tak Terbelenggu

Dalam Kenikmatan Dunia Fana

Yang Hanya Sementara

Puisi Maulid Nabi Besar Muhammad SAW

oleh Yusniar Zaza

Berabad-abad sudah berlalu

Namun namamu masih melekat di hatiku

Tak pernah aku bertemu atau berjumpa denganmu

Tak pernah aku melihat langsung dakwahmu

Namun sinar cahayamu itu mampu menembus ruang dan waktu

Menembus perbedaan di antara seluruh umat manusia

Cahaya itu tidak pernah redup sampai akhir jaman

Rasulullah S.A.W,

Begitu agung namamu

Bergetar hati ini, menangis, rindu bertemu denganmu

Rindu pada suri tauladan yang kau berikan

Rindu pada kesederhanaan dan kepedulianmu

Rindu pada kedamaian yang kau ciptakan

Rasulullah SAW,

Rindu pada kepemimpinanmu

Cinta dan sayangmu tiada tara

Rahmatal lil alamin, memang itulah dirimu

Umatmu sudah banyak yang menjauhi suri tauladanmu

Banyak yang sudah berubah dari koridor garis awal

pun saya merasa demikian

Rasulullah SAW,

aku rindu padamu

Kami rindu padamu Rasulullah Nabi Muhammad SAW

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno