Menuju konten utama

Contoh Perpindahan Kalor Panas Secara Konveksi dan Penjelasannya

Selain ditemukan ketika memasak air, perpindahan kalor konveksi juga bisa ditemukan di pantai, yaitu berupa angin laut dan angin darat.

Contoh Perpindahan Kalor Panas Secara Konveksi dan Penjelasannya
Ilustrasi Kalor dan Suhu. foto/IStockphoto

tirto.id - Suhu menyatakan tingkat panas pada benda. Ketika memasak air, maka akan diperlukan energi panas untuk menaikkan suhu air tersebut. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar akan mempunyai energi panas yang lebih besar pula.

Dikutip dari modul Suhu, Kalor, dan Energi di Sekitarku (2017), energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor.

Sebagai bentuk energi, satuan kalor dalam SI adalah joule (J). Satuan kalor yang popular (sering digunakan pada bidang gizi) adalah kalori dan kilokalori.

Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1oC. Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan menjadi 4,2 J.

Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu. Makin besarnya kenaikan suhu, maka kalor yang diperlukan makin besar pula. Makin besar massa benda, kalor yang yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin besar pula.

Sementara itu, kalor bisa berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Perpindahan Kalor Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya, demikian seperti dikutip laman Sumber Belajar Kemdikbud.

Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian bawah dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi.

Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air dingin dari bagian atas.

Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi.

Contoh Perpindahan Kalor Konveksi

Berikut ini adalah beberapa contoh dari perpindahan kalor konveksi:

A. Perpindahan Kalor di Pantai

Selain ditemukan ketika memasak air, perpindahan kalor konveksi juga bisa ditemukan di pantai, yaitu berupa angin laut dan angin darat.

1. Siang Hari

Pada siang hari, daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor jenisnya kecil), udara di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari lautan. Dengan demikian, terjadilah angin laut.

2. Malam Hari

Pada malam hari, daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di atas lautan lebih hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan. Dengan demikian, terjadilah angin darat.

B. Perpindahan Kalor pada Peralatan Sehari-Hari

Elemen pemanas oven, pemanggang roti, magic jar, dan lain-lain biasanya terletak di bagian bawah saat kita memasak. Saat difungsikan, udara bagian bawah akan menjadi lebih panas dan bergerak naik, sedangkan udara bagian atas yang lebih dingin akan bergerak turun.

Pada peralatan tertentu seperti pengering rambut (hair dryer), aliran konveksi dibantu (atau dipaksa) dengan menggunakan kipas.

Baca juga artikel terkait KALOR atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yantina Debora