tirto.id - Dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai berbagai benda yang menggunakan kalor untuk membantu memudahkan kerja manusia. Apa pengertian kalor? dikutip dari laman kemdikbud.go.id, berikut penjelasannya:
Kalor
Pengertian kalor adalah energi panas yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Satuannya dalam SI adalah Joule (J).
Dalam bidang gizi, kalor populer dengan nama kalori. Makanan dapat diubah menjadi energi panas oleh tubuh manusia. Energi panas tersebut diukur dalam satuan kilokalori (kkal atau Kal).
Kalor dapat menaikan suhu suatu benda. Makin besar massa benda, makin besar kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhunya. Misalnya untuk menaikkan suhu air dan suhu kayu, membutuhkan jumlah kalor yang berbeda.
Rumus yang digunakan untuk menaikkan suhu= kalor jenis X massa benda X kenaikan suhu.
Atau dilambangkan dengan Q = c × m × Δt
Q = Kalor yang dibutuhkan
c = kalor jenis
m = massa benda
Δt = kenaikan suhu
Jenis-jenis kalor
Kalor dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah melalui 3 cara yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
- Konduksi
Misalnya kayu dikenal sebagai benda yang tidak mampu menghantar panas dengan baik, sehingga masuk dalam kategori isolator atau benda penghantar panas yang buruk.
Aluminium adalah penghantar panas yang baik sehingga dimasukkan golongan konduktor atau benda yang mampu jadi penghantar panas yang baik.
- Konveksi
- Radiasi
Demikian pula saat panas api unggun yang berada jauh, bisa sampai terasa ke permukaan kulit. Hawa panas itu disebut radiasi karena kalornya menjalar tanpa benda perantara.
Faktor yang berpengaruh terhadap perpindahan kalor adalah massa jenis benda.
Peristiwa perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
Kalor dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya, hingga dapat mengubah wujud benda, demikian laman rumahbelajar.id menulis. Terdapat enam macam perubahan wujud zat yang disebabkan perpindahan kalor yaitu:
Menguap: dari cair ke gas (prosesnya adalah menyerap kalor)
Membeku: dari cair ke padat (prosesnya adalah dengan melepaskan kalor)
Mengkristal: dari gas ke padat (prosesnya dengan cara melepaskan kalor)
Menyublim: dari padat ke gas (melalui penyerapan kalor)
Melebur/mencair: dari padat ke cair (melalui menyerap kalor)
Mengembun: dari gas ke cair (melepaskan kalor)
Cara mengurangi/mencegah perpindahan kalor
Mengurangi atau mencegah perpindahan kalor adalah dengan memakai benda yang bersifat isolator. Misalnya: kayu sebagai pegangan yang ada pada dua sisi penggorengan, karena kayu sulit menghantar panas.
Juga memakai bahan plastik tebal untuk pegangan setrika, karena plastik juga merupakan isolator atau buruk dalam penghantar kalor.
Contoh lain adalah memakai sandal karet untuk berjalan di jalan aspal saat siang hari, karena karet juga adalah isolator.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani