Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Contoh Pantun Teka-Teki, Pengertian, dan Ciri-cirinya

Pengertian pantun teka-teki, ciri-ciri pantun teka-teki, dan contoh pantun teka-teki.

Contoh Pantun Teka-Teki, Pengertian, dan Ciri-cirinya
Ilustrasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Salah satu bentuk karya sastra yang masih populer sampai sekarang ini yaitu pantun.

Pantun itu sendiri menjadi salah satu karya sastra yang dalam penulisannya memiliki berbagai aturan.

Dikutip dari Pantun Melayu, Titik Temu Islam dan Budaya Lokal Nusantara oleh Abd. Rachman Abror, yang dimaksud dengan pantun adalah semacam puisi asli Melayu tradisional yang sifatnya terikat.

Sedangkan menurut Mutia Dwi Pangesti, pantun berasal dari kata patutun (bahasa Minangkabau) yang artinya “penuntun”.

Dalam bahasa jawa, pantun dikenal dengan sebutan “parikan”, sebutan tersebut hampir sama dengan istilah pantun dalam bahasa sunda yaitu “paparikan”.

Meski memiliki istilah yang berbeda-beda di berbagai daerah, pantun tetap bermakna sama sebagai salah satu bentuk budaya yang berasal dari Indonesia.

Pantun pada dasarnya merupakan rangkaian kata-kata indah yang mengandung rima dan juga irama. Selain itu, setiap bait dari pantun berisi ide-ide kreatif yang penuh dengan makna.

Sebagai warisan budaya dari nenek moyang terdahulu, pantun juga mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu.

Dikutip dari Modul Belajar Mandiri "Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 3

Kesastraan" yang ditulis Kusmarwanti (2019), pantun bahkan sering digunakan dalam baberapa acara seperti sambutan, ceramah, maupun khotbah.

Ciri-ciri Pantun

Terdapat beberapa ciri-ciri dari pantun, yaitu sebagai berikut :

1. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata

2. Setiap bait terdiri dari 4 baris

3. Dua baris pertama (1 dan 2) merupakan sampiran, sedangkan dua baris berikutnya (3 dan 4) merupakan isi pantun. Sampiran dan isi pantun tidak selalu saling berkaitan

4. Sampiran dan isi pantun ini membentuk persajakan atau rima yang berakhiran a-b-a-b.

Laman Guru Berbagi Kemendikbud menuliskan, jika dilihat dari isi dan tujuannya, pantun terdiri dari beragam jenis yaitu pantun jenaka, pantun adat, pantun peribahasa, pantun agama, pantun nasihat, dan pantun teka-teki.

Berdasarkan beberapa jenis pantun tersebut, terdapat satu pantun yang di dalamnya terselip suatu pertanyaan yakni pantun teka-teki.

Sesuai dengan namanya, pantun teka-teki merupakan pantun yang berisi pertanyaan agar orang yang mendengar atau membaca dapat menebak jawaban dari teka-teki tersebut.

Pantun teka-teki ini sangat cocok digunakan atau dilontarkan saat berkumpul bersama dengan teman atau kerabat untuk sekedar menambah keseruan maupun mencairkan suasana agar terasa lebih akrab antara satu sama lain.

Contoh Pantun Teka-Teki

Adanya pertanyaan atau teka-teki dalam pantun ini akan membuat suasana menjadi sangat seru karena pendengar akan dibuat penasaran dengan jawaban pantun tersebut dan pendengar juga harus berusaha untuk menebak jawabannya.

Berikut ini contoh dari pantun teka-teki :

Bukan karung tapi berisi

Berbau khas dan tidak amis

Coba tebak apakah ini?

Ekor dibakar kepala yang habis

Perut ini lapar sekali

Ingin ke pantai makan kerang

Menemukan ia sulit sekali

Sekali bertemu malah dibuang?

Alpukat enak buahnya

Jika dimakan jangan lupa diberi gula

Kalau dikau tahu jawabannya

Hewan apa yang ekornya di kepala?

Burung nuri burung dara

Terbang ke sisi taman kayangan

Cobalah cari wahai saudara

Benda apa yang makin diisi semakin ringan?

Warna biru cantik menawan

Warna merah warna yang rupawan

Di masa kecil menjadi teman

Setelah besar menjadi lawan, apakah itu?

Baca juga artikel terkait PANTUN TEKA-TEKI atau tulisan lainnya dari Ririn Margiyanti

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Dhita Koesno