Menuju konten utama

Contoh Besaran Turunan dalam Fisika dan Pengertiannya

Contoh besaran pokok dan besaran turunan dalam Fisika serta pengertiannya.

Contoh Besaran Turunan dalam Fisika dan Pengertiannya
Ilustrasi Kilogram. FOTO/Istock

tirto.id - Dalam ilmu fisika, segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dan dapat dinyatakan dengan angka serta mempunyai satuan dinamakan besaran. Keterangan yang mengikuti sebuah nilai besaran dinamakan satuan.

Secara definisi, satuan adalah segala sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan.

Menurut Satuan Internasional (SI) dalam Modul Fisika SMA terbitan Kemendikbud tahun 2017, besaran dalam ilmu fisika terbagi dalam dua, yakni besaran pokok, dan besaran turunan.

Besaran pokok adalah besaran yang dimensi dan satuannya didefinisikan atau ditetapkan melalui perjanjian internasional dan merupakan dasar dari besaran lain.

Perjanjian ini disepakati dalam forum Conference Generale des Poids et Measures (Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran) yang biasa dilaksanakan tiap 6 tahun sekali.

Besaran Pokok dan Satuannya

Berikut ini tabel yang menunjukkan besaran pokok dan satuannya.

Nama Besaran Satuan Internasional (SI)
Suhu Kelvin (K)
Massa Kilogram (kg)
Panjang Meter (m)
Jumlah zat mol
Intensitas cahaya Candela (Cd)
Waktu Detik (s)
Arus listrik Ampere (A)

Selanjutnya, akan diulas secara lengkap mengenai besaran turunan, mulai dari pengertian hingga contohnya.

Besaran Turunan dan Contohnya

Merangkum dari Modul Fisika SMA Kelas X terbitan Kemendikbud tahun 2020, besaran turunan adalah besaran yang satuan dan dimensinya diturunkan dari satuan dan dimensi besaran pokok. Dimensi besaran turunan menyatakan bagaimana besaran turunan itu diturunkan atau disusun dari besaran pokok.

Tabel berikut menjelaskan contoh besaran dan satuannya.

Nama Besaran Satuan Internasional (SI)
Luas m2
Volume m3
Kecepatan m/s
Percepatan m/s2
Gaya Kg m/s2 (newton)
Usaha Kg m2/s2 (joule)
Tekanan Kg/m s2 (pascal)

Dari sekian banyak besaran turunan, salah contoh yang paling sederhana dari besaran turunan adalah luas. Contoh, besaran turunan (luas) dari persegi panjang memiliki rumus (Panjang x Lebar), dari perkalian itu menghasilkan satuan panjang (m) yang dipangkatkan, sehingga menjadi (m2).

Untuk mengetahui perbedaan besaran pokok dan turunan, berikut ini ciri utama dari ciri-ciri besaran turunan.

1. Satuan lebih dari satu, dalam besaran turunan umumnya lebih dari satu atau bisa juga satuannya merupakan gabungan dari beberapa besaran pokok.

Misalnya, besaran turunan kecepatan yang di mana satuannya berasal dari besaran pokok panjang (meter) dan besaran pokok waktu (detik atau second). Maka dari itu, ketika ingin menghitung besaran turunan kecepatan, maka rumusnya adalah kecepatan kecepatan (v) = panjang atau jarak tempuh (s) : waktu (t).

Selain itu, ada juga besaran turunan yang memiliki satuan lebih dari dua, yaitu besaran turunan gaya. Pada besaran turunan gaya, satuan yang digunakan adalah Newton (N) yang di mana satuan dasarnya adalah kg . m/s2.

2. Bisa dihitung secara langsung maupun tidak langsung, besaran turunan pasti bisa dihitung. Bahkan, besaran turunan bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari atau dalam sebuah soal. Oleh karena itu, kita bisa menghitung besaran turunan dengan menggunakan alat ukur atau hanya menggunakan rumus.

Penggunaan alat ukur dalam menghitung besaran turunan dinamakan pengukuran langsung dan penggunaan alat ukur ketika menghitung besaran turunan dinamakan pengukuran tidak langsung.

Misalnya, ketika kamu ingin mengukur volume dari sebuah botol minum, volume bisa diketahui dengan cara melakukan pengukuran terhadap satu per satu dari setiap bagian yang ada di permukaan gelas atau bisa juga menggunakan rumus volume.

Baca juga artikel terkait BESARAN POKOK atau tulisan lainnya dari Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans
Penulis: Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans
Editor: Dipna Videlia Putsanra

Artikel Terkait