Menuju konten utama

Cita-cita Jokowi: Indonesia Pemain Besar Industri Mobil Listrik

Jokowi percaya diri karena Indonesia punya sumber daya mineral memadai untuk pengembangan mobil listrik.

Cita-cita Jokowi: Indonesia Pemain Besar Industri Mobil Listrik
Presiden Joko Widodo meninjau sebuah kendaraan listrik dan alat pengisi daya baterainya saat meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Agus Suparto/Handout/wsj.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia bisa menjadi pemain besar dalam industri mobil listrik. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan keterangan peresmian pabrik Hyundai dan peresmian mobil listrik IONIQ 5 di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022).

"Kita harus menjadi pemain penting dalam global supply chain di industri mobil listrik," kata Jokowi.

Jokowi ingin Indonesia segera transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke mobil listrik. Jokowi juga ingin agar mobil transportasi di masa depan berbasis ramah lingkungan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nantinya.

Jokowi lantas menuturkan alasan Indonesia layak menjadi pemain besar mobil listrik. Pertama, Indonesia punya sumber daya mineral memadai untuk pengembangan mobil listrik. Indonesia punya nikel, bauksit, alumunium serta tembaga yang bisa digunakan untuk perakitan mobil listrik.

Oleh karena itu, Jokowi memandang Indonesia perlu melakukan hilirisasi. Ia pun mengaku ekosistem usaha yang baik juga akan membuat Indonesia mampu bersaing dengan pemain usaha mobil listrik lain.

"Untuk menjadi pemain kunci kendaraan listrik kita perlu membangun ekosistem yang kuat. Tanpa ekosistem yang kuat di dalam negeri kita akan sulit bersaing dengan negara lain dalam membangun industri mobil listrik," kata Jokowi.

Jokowi memandang, tahun 2022 merupakan momen penting Indonesia dalam pengembangan kendaraan listrik. Beberapa investor resmi memulai konstruksi pengembangan kendaraan listrik. Mereka siap untuk mengolah nikel dan kobalt untuk menjadi lithium baterai.

"Pada tahun 2024 mobil-mobil listrik yang diproduksi di Indonesia sudah menggunakan baterai listrik dan juga komponen-komponen penting lainnya yang diproduksi di negara kita Indonesia," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait MOBIL LISTRIK atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto