tirto.id - Cina meluncurkan kapal perang amfibi tipe 075 pertamanya pada Rabu (25/9/2019). Kapal perang amfibi ini berada di pangkalan kapal di Shanghai. dikutip dari CNN, peluncuran kapal perang amfibi ini menambah kekuatan militer Cina.
"Ini menyoroti proyeksi bertumbuhnya kekuatan maritim Cina dan ekspansi dari kapal amfibi dan pasukan Cina yang ambisius," kata Carl Schuster, mantan kapten angkatan laut AS.
Kapal perang amfibi, yang kadang disebut dok pendaratan helikopter, digambarkan sebagai kapal induk kecil yang dirancang untuk operasi serangan pulau atau pantai.
Secara umum kapal beratap datar memiliki kemampuan mengangkut puluhan pesawat dan helikopter, serta ratusan pasukan darat dan perlengkapan senjata dan kendaraan mereka.
Kapal besar tersebut juga biasanya dilengkapi dengan dermaga internal, sehingga pasukan dapat memuat kapal yang lebih kecil untuk diangkut.
South China Morning Post merangkum spesifikasi kapal amfibi tipe 075 milik Cina tersebut sebagai berikut.
Panjang kapal mencapai 250m dengan lebar 30m. Kapal ini berkecepatan 23 knots dan berkapasitas 40 ribu ton. Diperkirakan, amfibi ini dapat memuat 30 helikopter perang, empat helikopter pengangkut di deknya.
Pemerintah Cina menyatakan bahwa tipe 075 ini belum memiliki tugas atau status operasional. Kapal ini baru diselaraskan dengan kru utama dan radarnya, navigasi, serta sistem operasional elektronik sebelum diuji cobakan di laut.
"Peluncuran tipe 075 akan memacu Cina untuk mempercepat langkah pengembangan yang mendukung perlengkapan dan kebutuhan perang," kata salah seorang sumber dari pemerintahan.
Tipe 075, dapat dibandingkan dengan kapal milik angkatan laut AS, Wasp-class lansing helicopter dock, yang dapat mengangkut 30 helikopter, tank ampfibi, kendaraan perang, jet boat, dan ribuan pasukan.
Beberapa ahli menyebut peluncuran kapal amfibi ini akan digunakan untuk memuluskan agenda Partai Komunis yang berkuasa di Cina, salah satunya untuk menyerang Taiwan, Financial Times melaporkan.
Beberapa hari sebelumnya, Cina mengadakan parade militer untuk merayakan 70 tahun Komunis Cina, dan menyebut bahwa peluncuran kapal amfibi ini adalah sebagai solusi untuk melaksanakan agenda Partai di pulau tetangganya tersebut.
Pemerintah Cina menganggap Taiwan adalah bagian dari teritori negara mereka, meskipun selama ini mereka belum memerintahnya dan mengancam akan mengambil dengan kekuatan militer jika Taiwan menolaknya.
Di perairan Pasifik, selain kapal amfibi Cina, kapal amfibi milik Jepang dan AS sudah beroperasi terlebih dahulu. Jepang memiliki dua Izumo-class helicopter destroyer, yang juga berperan sebagai kapal amfibi.
Sedangkan, kapal USS Wasp milik AS telah beroperai selama kurang lebih 18 bulan di luar wilayah perairan Jepang dan rencana akan diganti dengan kapal yang lebih ramping dan lebih baru.
Baik kapal Jepang maupun AS dapat mengangkut pesawat tempur, dapat dipakai untuk lepas landas jarak pendek, dan memuat pesawat tempur F-35B.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora