Menuju konten utama
Kecelakaan Lion Air JT 610

Cerita Sang Ayah Saat Anaknya Jadi Penumpang Lion Air JT 610

"Sebenarnya dia mau menikah pada bulan 5 tahun 2019 ini," kata James dengan mata berkaca-kaca.

Cerita Sang Ayah Saat Anaknya Jadi Penumpang Lion Air JT 610
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang berada di ruang kedatangan Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Belitung (29/10/2018). ANTARA FOTO/Yuli Savitri/aww.

tirto.id - James Sianturi (57) tak kuasa menahan sedih saat mengetahui anak keduanya, Jan Efriyanto Sianturi (26), menjadi salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh pada Senin (29/10/2018). Ia tidak menyangka anaknya masuk dalam daftar pesawat yang mengalami kecelakaan tadi pagi.

"Saya sempat masuk saya lihat data penumpang pesawat di layar, ya karena itu saya galau, saya suruh anak saya [yang lain] lihat dulu nomornya nomor 43," kata James saat ditemui awak media di halaman Crisis Center Lion Air, Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (29/10/2018).

Usai mengetahui hal itu, James langsung keluar ruangan Crisis Center. Sementara istri dan anak pertamanya, Haris masih berada di dalam untuk memastikan keadaan.

Kepada awak media, James mengatakan bahwa anaknya yang akrab disapa Efri itu sedang berencana pulang ke Pangkalpinang usai mengikuti pelatihan di Bandung. Efri yang merupakan pegawai BNI Pangkal Pinang baru saja pulang pelatihan bersama rekan-rekannya.

Malam sebelum berangkat, James sempat membicarakan rencana pernikahan kepada sang anak dengan calon menantunya. Namun, rencana pernikahan tersebut terancam batal karena hingga saat ini status Efri belum jelas, apakah selamat atau justru menjadi korban.

"Sebenarnya dia mau menikah pada bulan 5 tahun 2019 ini jadi saya informasikan tadi malam sama anak saya tolong dulu kasih kabar sama calon menantu saya Yolanda karena dia bekerja berada di Jakarta," kata James dengan mata berkaca-kaca.

Meskipun belum ada kabar, pria yang tinggal di Jambi itu tetap berharap sang anak masih sehat. Namun, ia menyerahkan semua kepada Yang Maha Kuasa. "Mudah-mudahan Tuhan memberikan mukjizat karena dia satu-satunya anak saya yang sampai saya mati-matian perjuangkan dia sampai jadi [sukses]," kata James.

Hingga saat ini, situasi Crisis Center masih ramai. Sejumlah sanak keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 masih berada di dalam Crisis Center. Beberapa orang bahkan terlihat menangis dan enggan berbicara nasib sanak keluarganya.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto