Menuju konten utama

Tujuh Kantong Mayat dari Jatuhnya Lion Air JT 610 Tiba di RS Polri

RS Polri menerima tujuh kantong jenazah. Namun isinya belum bisa dipastikan. 

Tujuh Kantong Mayat dari Jatuhnya Lion Air JT 610 Tiba di RS Polri
Empat Kantong Potongan Jenazah Korban Pesawat dari Tanjung Karawang Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Pukul 14.38 WIB. Tirto.id/Haris Prabowo

tirto.id -

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edi Purnomo memastikan tujuh kantung jenazah dari kejadian kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 sudah sampai di RS Polri, Jakarta Timur pada Senin (29/10/2018). Meski demikian, proses identifikasi isi kantung tersebut baru akan dilakukan besok, Selasa (30/10).

"Hari ini, sudah datang 7 kantung jenazah dari kasus kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, dan jenazah saat ini langsung dimasukkan ke dalam freezer pemeriksaannya baru besok, itu pertama," kata Edi.

Edi juga tidak mau memastikan isi dari 7 kantung jenazah tersebut. Belum diketahui apakah isinya tubuh korban secara utuh atau ada barang tercampur dan potongan tubuh korban.

"Pemeriksaan tidak boleh segera, pertama. Kedua, adalah pemeriksaan itu harus lebih teliti, jadi jangan tergesa gesa kita periksa tidak teliti," ucapnya.

Pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan dekat Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. Pesawat jenis Boeing 737 ini terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkalpinang, Bangka Belitung pada pukul 06.20 WIB.

Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” yang berada di sekitar Karawang, Jawa Barat.

Pada pukul 06.33 WIB pesawat yang diperkirakan membawa total 189 penumpang dengan rincian 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi infant, 8 kru pesawat itu kehilangan kontak. Ada satu teknisi yang juga turut dalam penerbangan ini untuk memastikan pesawat laik terbang.

Pesawat yang jatuh ini buatan 2018 dan baru dioperasikan Lion Air sejak 15 Agustus 2018.

Pesawat dikomandoi Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH