tirto.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Presiden Joko Widodo menanam bibit pohon bakau di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta Utara, Senin (15/5/2023). Dalam kegiatan tersebut, keduanya ikut turun langsung untuk menanam bibit pohon bakau.
“Seperti yang disampaikan presiden, penanaman mangrove berfungsi untuk melindungi pesisir kita dari gelombang besar serta kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim,” kata Heru melalui keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).
Heru menambahkan kawasan hutan mangrove juga menyerap polusi dan logam berbahaya, sehingga perairan sekitarnya menjadi lebih bersih. Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh pelestarian kawasan mangrove dan ekosistem pesisir demi kepentingan masa mendatang.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk menjaga dan merawat hutan mangrove yang ada di seluruh Tanah Air.
“Kita memiliki hutan mangrove yang terbesar di dunia, 3,3 juta hektare. Itu yang harus kita rawat, kita pelihara. Kalau di tempat-tempat yang kritis, kita tanami kembali, jangan sampai ada hutan mangrove yang rusak,” kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan hutan mangrove tersebut penting dalam mengembalikan habitat alam, hewan, maupun tumbuhan.
Jokowi menilai habitat alam di TWA Angke Kapuk sudah mulai membaik. Hal itu ditandai dengan keberadaan hewan-hewan tertentu yang menjadikannya sebagai habitat mereka kembali.
“Karena mangrove penting, yang pertama mengembalikan habitat untuk kepiting, ikan, biawak, monyet. Burung-burung banyak sekali di sini, dan ada burung elang yang sudah mulai kembali datang,” terang Jokowi.
Oleh karenanya, Jokowi menekankan proses penanaman kembali hutan mangrove harus terus dilaksanakan. Selain untuk mengembalikan habitat, mangrove juga berperan dalam melindungi daerah pesisir.
“Ini dalam rangka melindungi pesisir kita juga dari kemungkinan nanti perubahan iklim menyebabkan air permukaan laut naik atau ada gelombang besar agar bisa menahan. Ini memang proteksi alam yang kita perlukan,” kata Jokowi.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan