Menuju konten utama

Cara Mengumpulkan Dana Darurat dan Tips Menabung Versi Kemnaker

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan dana darurat. Berikut caranya, dikutip Kemnaker.

Cara Mengumpulkan Dana Darurat dan Tips Menabung Versi Kemnaker
Ilustrasi Menabung. foto/istockphoto

tirto.id - Dana darurat adalah dana yang sengaja dipersiapkan dan disimpan sebagai langkah antisipasi menghadapi kondisi darurat. Kondisi darurat yang dimaksud adalah keadaan yang tidak terduga atau tidak diharapkan terjadi, misal kecelakaan, sakit, kerusakan rumah, atau mengalami PHK.

Dana darurat penting dimiliki oleh setiap individu, terutama bagi Anda yang sudah berkeluarga. Adapun manfaat memiliki dana darurat adalah sebagai berikut:

  • Tidak kebingungan mencari uang dalam jumlah besar ketika dihadapkan pada situasi terburuk, misalnya sakit, kecelakaan, atau PHK.
  • Tidak perlu mencari pinjaman atau menggadaikan barang demi mendapatkan uang.
  • Tidak kehilangan momentum. Misalnya Anda membutuhkan uang banyak dalam waktu singkat karena ada tawaran properti dengan harga menarik, maka dana darurat bisa menjadi jalan keluar untuk mengambil kesempatan langka tersebut.
  • Memberikan rasa aman, tenang, dan hidup jadi lebih terjamin.

Berapa Besar Dana Darurat yang Harus Dipersiapkan?

Nominal atau jumlah dana darurat setiap individu pasti berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari jenis profesi, jumlah penghasilan, gaya hidup, serta kebutuhan sehari-hari.

Meski demikian, setidaknya ada nilai minimum yang harus dipersiapkan oleh setiap individu.

Melalui akun Instagram resminya, Kemnaker menjelaskan bahwa dana darurat harus sebesar 3-6 kali lipat dari pengeluaran setiap bulan. Jadi, misalnya Anda memiliki pengeluaran sebesar Rp3 juta/bulan, maka dana darurat yang harus disiapkan minimal sebesar Rp9 juta.

Kenapa dana darurat harus berkali-kali lipat lebih besar dari pengeluaran per bulan? Tujuannya agar hidup lebih terjamin ketika ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

Sebagai contoh, seseorang mengalami PHK dan ia memiliki dana darurat sebesar 3-6 kali lipat pengeluaran per bulan. Saat ia sibuk mencari pekerjaan baru dan belum punya penghasilan, setidaknya ia dalam kondisi "aman" dalam beberapa bulan ke depan berkat adanya dana darurat.

Besar dana darurat antara seseorang yang belum menikah dan yang sudah berkeluarga juga berbeda. Bagi Anda yang sudah menikah dan punya anak, tentu jumlah dana darurat yang dipersiapkan harus lebih besar lagi.

Mengutip laman Kemenkeu, sebuah keluarga harus memiliki dana darurat setidaknya 12 kali lipat dari pengeluaran per bulan. Karena dalam sebuah keluarga, jumlah orang dan kebutuhan yang ditanggung memang lebih banyak sehingga dana daruratnya pun otomatis harus lebih besar.

Cara Menyiapkan Dana Darurat

Menyiapkan dana darurat dalam jumlah besar memang bukan perkara mudah, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan uang dengan jumlah yang diinginkan.

Dilansir laman Sikapi Uangmu dari OJK, berikut cara untuk mempersiapkan dana darurat:

  • Hitung dulu jumlah rata-rata pengeluaran per bulan. Dari sini Anda bisa menentukan berapa besar dana darurat yang harus disiapkan.
  • Cermati pengeluaran dan lakukan penghematan. Pangkas pengeluaran untuk hal-hal yang tidak perlu agar lebih mudah mengumpulkan dana darurat.
  • Sisihkan sebagian uang dari gaji. Contoh, alokasikan 10-20 persen dari gaji bulanan dan kumpulkan terus hingga mencapai target nominal dana darurat yang sudah ditentukan.
  • Simpan dana darurat dalam rekening berbeda dari rekening yang biasa dipakai. Dana darurat harus dipisahkan dari instrumen investasi atau tabungan jangka pendek lainnya.

Baca juga artikel terkait DANA DARURAT atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani