tirto.id - Apa rumus IMT (Indeks Masa Tubuh) dan bagaimana cara menghitung IMT adalah pertanyaan yang kerap didiskusikan terkait diet sehat untuk mencapai berat badan ideal.
Mengapa kita perlu memahami IMT ketika berusaha mencapai berat badan ideal? Dan apa saja pentingnya memiliki IMT ideal? Berikut penjelasan selengkapnya.
Rumus IMT dan Cara Menghitung IMT
Tidak ada yang keliru dengan usaha mengatur berat badan, apalagi jika tujuannya demi kesehatan. Menurut Departemen Kesehatan, postur tubuh seseorang dapat dinilai dari pengukuran antropometri yang bertujuan untuk menilai apakah komponen tubuh sesuai dengan standar normal.
Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat, yang disebut Indeks Massa Tubuh (IMT).
Cara mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah berat badan (kg) dibagi dua kali tinggi badan (m). Misalnya seorang perempuan dengan tinggi badan 161 cm dan berat badan 58 kg, maka cara menghitung IMT adalah 58 kg dibagi 2x 1,61 m. Hasilnya adalah 22,37.
IMT Normal Perempuan dan Laki-Laki
Berapa IMT normal untuk perempuan dan laki-laki?
IMT yang normal untuk perempuan adalah antara 17-23, sedang untuk laki-laki di antara 18–25.
Seorang perempuan dikatakan kurus bila IMT-nya kurang dari 17 dan gemuk bila IMT-nya di atas 23. Bila IMT di atas 30, maka orang tersebut menderita obesitas yang berpotensi membuat tubuh rentan dengan berbagai problem kesehatan.
Dr. Joel Ray, seorang dokter di rumah sakit St. Mitchael Toronto menyatakan otoritas kesehatan seharusnya tidak mengarahkan orang untuk percaya bahwa menjadi kurus lebih sehat. Hal ini dikarenakan setiap manusia juga harus melihat massa otot dan keberadaan lemak sehat yang sebenarnya juga dibutuhkan.
“IMT menggambarkan tidak hanya lemak tubuh, tapi juga massa otot. Jika kita ingin terus menggunakan IMT dalam perawatan kesehatan dan inisiatif kesehatan masyarakat, kita juga harus menyadari bahwa individu yang kuat dan sehat adalah seseorang yang memiliki jumlah lemak tubuh dan tulang dan otot yang cukup," kata Dr. Ray.
Editor: Addi M Idhom