tirto.id - Gusi berdarah adalah hal yang bisa terjadi pada siapapun dan biasanya tidak terlalu serius. Seseorang mungkin mengalami pendarahan gusi setelah menyikat gigi atau flossing, yang dapat mengiritasi gusi sensitif.
Banyak faktor yang menyebabkan pendarahan gusi seperti menyikat gigi terlalu keras, cedera, kehamilan, dan peradangan.
Alasan paling umum pendarahan gusi seseorang karena penumpukan plak atau karang gigi. Hal ini memungkinkan bakteri tumbuh di sepanjang garis gusi. Kebersihan mulut yang baik dapat mencegah sensitivitas dan perdarahan.
Mengidentifikasi penyebab gusi berdarah adalah kunci untuk menentukan perawatan yang paling tepat. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan gusi berdarah sebagaimana dilansir dari Healthline:
1. Bersihkan mulut dengan benar
Gusi yang berdarah mungkin merupakan tanda kebersihan gigi yang buruk. Gusi menjadi meradang dan berdarah ketika ada penumpukan plak di sepanjang garis gusi.
Plak adalah kotoran yang lengket yang mengandung bakteri yang menutupi gigi dan gusi. Apabila gigi tidak disikat atau dibersihkan dengan benar, bakteri dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan gigi atau penyakit gusi.
Guna meningkatkan kebersihan mulut, gosok gigi setidaknya dua kali sehari dan gunakan benang sekali sehari. Selain itu, kebersihan mulut yang baik sangat penting bagi perempuan hamil karena fluktuasi hormon selama kehamilan juga dapat memicu penyakit gusi dan pendarahan gusi.
2. Kumur dengan hidrogen peroksida
Berkumur dengan hydrogen peroksida dapat menghilangkan plak, meningkatkan kesehatan gusi, dan menghentikan pendarahan gusi. Jika gusi berdarah, kumurlah dengan hidrogen peroksida setelah menyikat gigi.
Gingivitis adalah peradangan pada gusi, dan kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan, pembengkakan, dan gusi yang menyusut.
Dalam penelitian yang diunggah situs US National Library of Medicine National Institutes of Health menemukan bahwa berkumur dengan hydrogen peroksida dapat mengurangi peradangan pada gusi. Penelitian ini dibuktikan pada kelompok orang yang berkumur dengan hidrogen peroksida memiliki lebih sedikit peradangan gusi daripada kelompok yang tidak.
Selain itu, keuntungan berkumur dengan hydrogen peroksida adalah dapat mengurangi sakit tenggorokan, mencegah sariawan dan luka kecil lainnya di mulut agar tidak terinfeksi, dan memutihkan gigi
3. Berhenti merokok
Selain mempertinggi risiko kanker paru-paru, penyakit jantung, dan stroke, merokok juga dikaitkan dengan penyakit gusi.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, merokok adalah penyebab utama penyakit gusi yang parah di Amerika Serikat.
Merokok dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh kesulitan untuk melawan bakteri plak. Hal inilah yang dapat menyebabkan penyakit gusi.
4. Kurangi stres
Menurut studi, terdapat hubungan antara penyakit periodontal dan stres. Menurut para peneliti, stres memiliki dampak negatif pada sistem kekebalan tubuh. Ini dapat mengakibatkan melemahnya pertahanan tubuh ke titik tubuh tidak dapat melawan infeksi gusi.
Disebutkan pula bahwa stres dapat menyebabkan orang tidak memperdulikan kesehatan mulut yang dapat merujuk pada berkembangnya plak gigi.
5. Konsumsi vitamin C dan K
Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi gusi yang menyebabkan gusi berdarah.
Sebaliknya, tidak mendapatkan cukup vitamin C dapat memperburuk perdarahan apabila memiliki penyakit gusi. Faktanya, kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan perdarahan gusi bahkan jika sudah mempraktikkan kebiasaan oral yang baik.
Vitamin C bisa didapatkan dengan konsumsi jeruk, ubi jalar, paprika merah, wortel, maupun suplemen vitamin.
Sebagai antioksidan kuat, vitamin C memperkuat jaringan ikat dan melindungi lapisan gusi. Jumlah vitamin C harian yang disarankan untuk orang dewasa adalah antara 65 dan 90 miligram per hari.
Selain vitamin C, Vitamin K adalah nutrisi penting karena membantu pembekuan darah. Studi menunjukkan kekurangan vitamin K dapat mempermudah pendarahan termasuk pendarahan gusi. Vitamin K dapat didapatkan dengan konsumsi sayuran seperti bayam, sawi, dan kubis.
The Office of Dietary Supplements merekomendasikan agar pria dewasa mendapatkan 120 mikrogram dan wanita mendapatkan 90 mikrogram vitamin K setiap hari.
6. Kompres dengan air dingin
Kompres dingin yang diterapkan pada garis gusi dapat mengurangi pembengkakan dan membatasi aliran darah untuk menghentikan pendarahan. Kompres dengan es selama 10 menit kemudian berikan jeda 10 menit.
7. Kurangi konsumsi karbohidrat
Penelitian menemukan bahwa mengurangi asupan karbohidrat juga dapat meningkatkan kesehatan gusi dan mencegah penyakit gusi. Karbohidrat dan makanan manis mendorong plak dan pertumbuhan bakteri. Semakin banyak plak yang menumpuk di gusi, semakin besar kemungkinan dapat mengalami gusi berdarah. Mengurangi karbohidrat membantu mencegah pembentukan plak.
8. Kumur dengan air garam
Bakteri dan peradangan di mulut menyebabkan penyakit gusi, secara rutin berkumur dengan campuran air garam hangat dapat mengurangi bakteri dan menghentikan pendarahan gusi.
Tambahkan setengah sendok teh garam ke segelas air hangat dan berkumurlah selama beberapa detik tiga hingga empat kali sehari. Jika perdarahan karena cedera atau trauma, berkumur dengan campuran air garam juga membuat mulut bersih dan menghilangkan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi luka.
Penulis: Ninda Fitria
Editor: Nur Hidayah Perwitasari