Menuju konten utama

Cara Mengatasi Anak Tantrum Gadget: Orang Tua Perlu Atur Jadwal

Cara mengatasi anak tantrum gadget, mulai dari buat pembatasan waktu hingga memakai bantuan aplikasi.

Cara Mengatasi Anak Tantrum Gadget: Orang Tua Perlu Atur Jadwal
Ilustrasi anak tantrum karena gadget, foto/Istockphoto

tirto.id - Di tengah kesibukan orang tua, sering kali kemajuan teknologi menggantikan peran ibu atau bapak dalam mengasuh buah hatinya.

Di mana-mana, anak-anak jamak ditemukan bermain gawai pintar di rumah, di jalan, atau di transportasi umum secara berlebihan.

Secara sederhana, dengan memegang ponsel pintar, anak-anak mudah diam dan tak bertingkah macam-macam. Orang tua yang sibuk dapat melakukan pekerjaannya tanpa terganggu.

Keadaan ini sejalan dengan survei yang dilakukan babies.co.uk di Inggris pada 2013 yang berjudul “Babies Using Smartphones?” mendapati sebanyak 55 persen orang tua membiarkan anaknya menggunakan ponsel pinter atau tablet.

Padahal, anak-anak yang dalam proses perkembangan emosi, fisik, serta mentalnya sebaiknya tidak bermain gawai dalam waktu lama.

Orang tua mesti bijak mengenalkan gawai kepada anaknya. Saking hati-hatinya, bahkan, American Academy of Pediatrics (AAP) melarang anak di bawah usia dua tahun memiliki “screen time”.

Pelbagai efek samping akibat berkenalan dengan gawai pintar terlalu dini dapat menjangkiti anak, salah satunya adalah tantrum karena gadget atau gawai pintar.

Tandanya, anak-anak akan menangis, marah-marah, dan tak bisa dikendalikan ketika gawai pintar yang ia mainkan diambil oleh orang tua.

Tantrum ini merupakan ledakan emosi pada anak-anak, ia jadi keras kepada, menjerit, bahkan berteriak.

Kendati merupakan keadaan lazim dialami anak-anak, namun jika berlarut-larut, apalagi berkaitan dengan gawai pintar, orang tua mesti peka menghadapi masalah ini.

Jika terjadi tantrum karena gawai pintar pada anak, bagaimana mengatasinya? Alexis Hiniker, dkk. dalam "Screen Time Tantrums: How Families Manage Screen Media Experiences for Toddlers and Preschoolers" menuliskan setidaknya terdapat tiga strategi untuk mengatasi hal tersebut:

1. Tetapkan waktu rutin bermain gawai pintar

Orang tua dapat menetapkan jadwal khusus bermain gawai pintar kepada anak. Dengan jadwal tetap, misalnya di pagi hari atau usai makan malam, anak-anak akan terbiasa menggunakan gawai tidak berlebihan.

Kendati demikian, orang tua pun harus disiplin dengan tidak melanggar jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Jika orang tua menyerah ketika anak tantrum karena gawai, anak-anak akan menggunakan strategi merengek tersebut agar keinginannya menggunakan gawai dapat terpenuhi.

2. Beri batasan waktu sebelum anak bermain gawai pintar

Sebelum anak bermain gawai pintar, komunikasikan mengenai waktunya, misalnya hanya 15 menit. Jika sudah 15 menit, orang tua dapat mengingatkan anak bahwa waktu bermainnya sudah selesai.

Jika anak masih tantrum dan sulit dikendalikan, orang tua dapat menambah lagi satu hingga dua menit, kemudian mengambil gawai pintar tersebut. Jangan biasakan anak menggunakan gawai pintar berlebihan karena berisiko menjadikannya kecanduan.

3. Menggunakan bantuan aplikasi tambahan

Orang tua juga dapat menggunakan aplikasi tambahan untuk mengontrol waktu bermain gawai pada anak.

Misalnya, aplikasi Screen Time Parental Control yang bisa menetapkan sejumlah waktu tertentu, jika sudah selesai, gawai akan berhenti dengan sendirinya dan tak bisa digunakan sementara waktu, sesuai dengan setelan aplikasi.

Bantuan aplikasi ini biasanya menjadikan anak lebih tenang karena ia merasa bahwa gawainya memang tak bisa digunakan lagi.

Baca juga artikel terkait TANTRUM ANAK atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno