tirto.id - Pandemi COVID-19 membuat banyak orang mengubah kebiasaan, termasuk anak-anak, salah satunya adalah diwajibkannya belajar dari rumah atau home learning.
Programbelajar dari rumah tentu saja menjadikan anak-anak sering menggunakan ponsel demi mendukung sistem belajar yang baru.
Penggunaan ponsel ini berguna sebagai media untuk mengakses grup ataupun sistem yang diberikan guru pada siswanya untuk mendapatkan materi pelajaran sekolah.
Ponsel selain digunakan sebagai pendukung sistem belajar dari rumah, juga sering digunakan untuk bermain game dan melihat media sosial demi mengurangi kebosanan selama Pandemi COVID-19 yang mengharuskan #dirumahaja.
Namun, apabila penggunaannya tidak diawasi maka fungsinya bisa berdampak negatif, seperti akan memengaruhi kesehatan anak hingga menyebabkan kecanduan.
Menurut studi yang diterbitkan oleh SAGE Journals, anak-anak semakin banyak dilahirkan di rumah digital, dan mereka menjadi terbiasa dirangsang oleh teknologi digital sejak usia dini.
Selain televisi tradisional, yang masih memainkan peran penting dalam hiburan anak-anak di rumah, mereka dengan mudah tertarik pada smartphone dan tablet.
Untuk anak-anak, teknologi digital baru memiliki sifat dua sisi: mereka dapat menjadi alat yang ampuh untuk pemberdayaan dan ekspresi diri, sumber informasi dan sumber daya sosial yang hampir tak ada habisnya, tetapi pada saat yang sama, teknologi tersebut memiliki banyak bahaya yang membuat anak-anak sangat rentan.
SAGE Journals dan Livingstone menyebutkan empat cara aman yang bisa diterapkan orang tua dalam hal menggunakan ponsel selama pandemi agar anak tetap aman, sehat, dan terhindar dari kecanduan, berikut penjelasannya:
1. Aktif mengawasi anak
Orang tua dapat mengawasi anak dengan cara aktif menggunakan gadget secara bersamaan.
Ketika orangtua aktif menggunakan gadget bersama anak, orangtua bisa secara aktif memberi pengetahuan, dan membantu memecahkan masalah lebih cepat daripada membiarkan anak bermain gadget sendirian.
2. Mengatur waktu interaksi
Mengatur waktu interaksi menjadi satu cara untuk menjaga kesehatan mata pada anak. Dikutip Antara, orangtua bisa menjaga kesehatan anak dengan menerapkan metode 20:20.
Metode 20:20 yang dimaksud yaitu membiarkan anak melihat atau mengakses gadget selama 20 menit, apabila sudah 20 menit, mintalah anak untuk melihat objek lain yang jaraknya jauh dengan jarak minimal enam meter selama 20 detik.
Melihat objek yang jauh menjadi metode pengistirahatan mata. Pengistirahatan mata selama 20 detik bisa menghindarkan mata bekerja lebih ekstra yang dapat menyebabkan mata minus.
3. Membatasi situs pengaksesan
Membatasi situs pengaksesan bisa menjadi metode untuk menjaga anak tetap dalam koridor konten yang bisa diakses pada usia anak.
Apabila anak-anak salah mengakses situs tertentu dengan waktu yang tak terbatas, hal tersebut bisa menimbulkan kecanduan pada anak.
Maka orangtua perlu memperhatikan dan membatasi situs-situs yang diakses anak agar tetap sesuai dengan kebutuhan dan umur anak.
4. Melakukan pemantauan
Pemantauan yang bisa dilakukan orangtua salah satunya dengan melihat atau memeriksa aktivitas online anak-anak. Pastikan anak melakukan aktivitas yang baik dan tidak menyimpang.
Pemantauan dapat menjadi metode lain bila tidak bisa melakukan pembatasan situs pengaksesan. Orangtua juga bisa tetap memastikan anak tetap aman dalam menggunakan gadget.
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH