tirto.id - Dua lembaga bimbingan balajar (bimbel) di Yogyakarta menyepakati bahwa mengerjakan soal-soal dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 tak bisa hanya dikerjakan dengan rumus cepat. Pemahaman konsep dan kemampuan dasar menjadi poin penting dalam mengerjakan soal SNMPTN.
Primagama, salah satu lembaga yang menyediakan bimbel untuk persiapan SBMPTN menekankan pentingnya pemahaman siswa dalam setiap soal yang dikerjakan. Dengan begitu, siswa dapat mengerjakan berbagai tipe soal.
"Trik khusus paling dari pengajar itu memberikan cara cepat dari sebuah rumus, jadi siswa tidak terpaku terlalu lama mengerjakan satu soal. Itu khusus eksak ya, tapi intinya kami terus menekankan kemampuan dasar," kata Yudi, bagian akademik Primagama di Yogyakarta, Rabu (25/4/2018).
Menurut Yudi, setiap pengajar di Primagama memahami bahwa kemampuan dasar adalah hal paling penting untuk mengerjakan soal SBMPTN. Ia mengatakan, soal SBMPTN setiap tahun materinya sama, tapi memang lebih unik daripada materi yang diajarkan di sekolah.
Terkait perbedaan sistem penilaian SBMPTN tahun ini, Yudi mengatakan hal itu tidak mengubah strategi pengerjaan. Sebab, siswa-siswa sudah dipersiapkan untuk memahami dasar-dasar dari materi soal yang ada di SBMPTN, sehingga perubahan sistem penilaian itu tidak berdampak signifikan.
Hal serupa diungkapkan Mustofa, staf bagian umum di lembaga bimbel Indonesia College. Selain soal konsep dasar yang penting, siswa juga harus memastikan pilihan terhadap prodi.
"Siswa harus tahu minat dan bakatnya, dengan begitu akan lebih mudah dibimbing dan diarahkan. Yang penting, harus mengerti konsep jadi, mau dikasih soal model bagaimanapun pasti bisa mengerjakan," ujar Mustofa.
Secara umum, menurut Mustofa, strategi mengerjakan soal SBMPTN adalah dari yang mudah, baru yang sulit. Namun, hal itu tidak berlaku jika siswa sudah memahami konsep dan bisa mengerjakan semuanya.
"Kalau sudah paham konsep, sudah mengerti dasarnya bagaimana, Insyaallah semua soal bisa, pasti lolos," kata Mustofa.
SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2018 telah memulai proses pendaftaran sejak 5 April sampai dengan 27 April. Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman https://pendaftaran.sbmptn.ac.id.
Menurut panitia lokal 17 Padang, Sumatera Barat, peserta SBMPTN 2018 juga harus jeli dalam memilih program studi (prodi) guna mencegah kegagalan.
"Banyak peserta yang gagal dalam SBMPTN karena salah dalam pemilihan prodi," kata Ketua Panitia Lokal 17 SBMPTN 2018 Prof Dachriyanus di Padang, Senin (9/4/2018).
Kejelian ini, Dachriyanus menjelaskan, sudah harus dilakukan semenjak pendaftaran yang saat ini sedang dibuka secara serentak dalam jaringan.
Salah satu yang perlu diperhatikan, menurutnya, adalah kewajiban memilih program studi di dekat domisili.
Artinya, bila akan ujian di Padang, peserta wajib memilih satu prodi di antara tiga kampus negeri yang ada: Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas, atau Institut Seni Indonesia Padang Panjang.
Baik itu untuk kelompok sains, sosial humaniora dan campuran, mencantumkan pilihan untuk ketiga kampus tersebut perlu dilakukan peserta.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra