Menuju konten utama

Cara dan Risiko Root Perangkat Android Pakai Aplikasi Atau PC

Cara root perangkat Android tak sulit, tapi ada risikonya, salah satunya membatalkan garansi produk.

Cara dan Risiko Root Perangkat Android Pakai Aplikasi Atau PC
Ilustrasi ponsel Android. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Salah satu hal yang menarik dari smartphone dan tablet Android adalah fleksibel. Android memberikan kemudahan penggunanya untuk menyesuaikan selera dalam pemakaian sehari-hari.

Namun, hal itu dirasa masih kurang cukup bagi penggunanya. Oleh karena itu, sebagian orang memilih untuk melakukan rooting Android agar mendapatkan kendali perangkat sepenuhnya.

Secara umum, rooting Android merupakan hal yang sama dengan jailbreak pada perangkat iPhone, yakni memungkinkan seseorang untuk memiliki akses lebih luas pada operasi sistem.

Biasanya akses yang akan didapatkan berkaitan pada commands, file system, dan lokasi folder yang ditutup secara rapat (hidden) oleh manufaktur secara default.

Dengan melakukan rooting, pengguna dapat menginstal dan menjalankan aplikasi yang sebelumnya terbatas atau bahkan tidak bisa dijalankan oleh perangkat Android miliknya.

Akses root ini bahkan dapat digunakan untuk hal sepele, misalnya menginstal font khusus dan juga dapat membuka fitur baru di aplikasi atau peluncur tertentu.

Selain itu, pengguna juga bisa menghapus bloatware yang dicegah oleh sistem secara default agar tak dapat dihapus, sebagaimana ditulis Digital Trends.

Namun perlu diingat bahwa melakukan rooting Android memiliki beberapa risiko yang bisa saja terjadi, seperti kesalahan dalam proses yang dapat merusak perangkat.

Kemudian, melakukan rooting juga akan menyebabkan beberapa masalah dengan pembaruan OTA resmi perangkat, yang mengharuskan update perangkat lunak secara manual setelah di-root.

Perlu juga dicatat pula bahwa akan ada beberapa aplikasi dan fitur yang akan berhenti berfungsi atau mengalami gangguan setelah rooting terjadi.

Namun jika hal tersebut bukan jadi masalah, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk rooting Android, sebagaimana ditulis Android Authority.

Menggunakan Aplikasi dari Play Store

  1. Pindahkan semua data dari perangkat Android ke komputer atau perangkat cadangan lain yang dirasa aman
  2. Unduh dan instal aplikasi root seperti Framaroot, KingRoot, KingoRoot, Magisk Root, OneClickRoot, Towelroot, CF-Auto-Root, atau Baiduroot
  3. Setelah diinstal, aplikasi tersebut akan memeriksa kompatibilitas perangkat
  4. Jika sesuai, otomatis aplikasi tersebut akan memberikan akses untuk melakukan rooting
  5. Ikuti alurnya sesuai prosedur hingga perangkat benar-benar selesai di-root
  6. Disarankan untuk selalu melihat ulasan terkait aplikasi yang hendak dipilih untuk melakukan proses rooting tersebut

Manual Menggunakan PC

Jika dengan penggunaan aplikasi dirasa kurang, maka dapat melakukannya secara manual dengan PC. Sebelumnya, pastikan membaca sejumlah prosedur yang akurat agar tidak terjadi kesalahan, seperti pandauan dari situs web XDA Developer.

Di situs web tersebut terdapat sejumlah tata cara dan software yang dibuat oleh sejumlah pengembang dan komunitas Android.

Mulai dari smartphone Samsung tipe lawas sampai Galaxy Note 10 dan sejumlah perangkat lainnya seperti HTC, Xiaomi, Sony, Motorola, Oppo, OnePlus, LG dan Nokia tersedia.

Mengikuti sejumlah prosedur dan informasi lainnya di situs web itu dengan runut dapat membantu dalam pengerjaan rooting perangkat Android hingga tuntas dan benar.

Jangan lupa pula pastikan sudah memindahkan semua data di perangkat Android ke komputer atau perangkat cadangan lainnya secara aman sebelum melakukan rooting.

Disclaimer:

Do with your won risk (DWYOR) saat melakukan rooting, sebab bisa menimbulkan kerusakan software jika berhenti di tengah jalan atau proses tak sempurna, atau tak membaca petunjuk rooting secara benar.

Proses rooting akan membatalkan garansi bagi perangkat yang masih dalam cakupan garansi produk, khususnya bagi gawai baru. Disarankan rooting di perangkat lama atau yang masa garansinya telah berakhir.

Cara rooting Android di perangkat satu dan lainnya berbeda. Ini terkait software yang digunakan untuk rooting. Pastikan menggunakan software sesuai dengan tipe dan merek perangkat, sebagaimana dijelaskan oleh situs web XDA Developer.

Baca juga artikel terkait ANDROID atau tulisan lainnya

tirto.id - Teknologi
Editor: Ibnu Azis