tirto.id - Radang gusi merupakan masalah mulut yang bisa menyebabkan sakit gigi. Nyeri akibat radang gusi biasanya diatasi sementara dengan mengonsumsi pereda nyeri. Sayangnya, saat puasa waktu minum pil pereda nyeri terbatas sehingga diperlukan cara alternatif.
Sakit gigi akibat radang gusi sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Menurut Kepala seksi humas dan Promkes dr. Asih Hendrastuti,M,Kes kondisi ini bahkan menyebabkan penderitanya kesulitan mencerna makanan.
Kesulitan makan selama bulan puasa tentu dapat memicu masalah lain, termasuk kurang energi, lemas, kurang gizi, hingga dehidrasi. Sehingga, ada baiknya untuk terus menjaga kesehatan gigi dan mulut selama berpuasa.
"Kita harus bisa menjaga agar tidak terjadi radang gusi selama puasa," katanya seperti yang dikutip dari laman Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
Menurut Mayo Clinic, radang gusi adalah salah satu jenis yang paling umum dari penyakit gusi. Kondisi ini menyebabkan gusi mengalami iritasi, kemerahan, dan pembengkakan.
Radang gusi bisa menjadi kondisi yang serius apabila tidak segera ditangani. Radang gusi yang parah bisa memicu periodontitis dan menyebabkan penderitanya kehilangan gigi.
Penyebab Radang Gusi yang Memicu Sakit Gigi
Kebersihan mulut yang buruh merupakan penyebab utama dari radang gusi. Menurut Mayo Clinic, mulut dan gigi yang kurang terjaga kebersihannya dapat menimbulkan plak pada gigi. Plak inilah yang menyebabkan peradangan pada jaringan gusi dan sekitarnya.
Plak adalah lapisan lengket yang tidak terlihat. Lapisan ini terbentuk dari bakteri ketika ada interaksi dengan makanan yang mengandung pati dan gula. Plak dapat terbentuk dengan cepat, sehingga harus selalu dibersihkan setiap hari.
Plak yang tidak segera dibersihkan akan menempel dan mengeras di bawah garis gusi sehingga berubah menjadi karang gigi. Karang gigi adalah tanda bahwa bakteri telah memiliki perisai pelindung dan lebih sulit untuk dibersihkan sehingga membutuhkan pembersihan gigi profesional.
Jika tidak segera dibersihkan, karang dan plak akan menyerang gusi bagian pangkal gigi. Akibatnya terjadi pembengkakan dan pendarahan. Bahkan ini dapat menyebabkan kerusakan gigi (karies gigi) yang memicu gigi berlubang dan kehilangan gigi.
Risiko terkena radang gusi akan semakin meningkat pada orang-orang tertentu, seperti:
- perokok;
- lansia;
- sering mengalami mulut kering;
- gizi buruk dan kekurangan vitamin C;
- pernah mengalami restorasi gigi yang tidak pas;
- memiliki gigi tidak rata yang sulit dibersihkan;
- memiliki penyakit kekebalan seperti HIV/AIDS, leukimia, atau efek samping pengobatan kanker;
- mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat menghambat saluran kalsium, seperti obat epilepsi, tekanan darah tinggi, dan lainnya;
- perubahan hormonal seperti hamil, menstruasi, atau penggunaan pil KB;
- memiliki keluarga yang mengalami radang gusi;
- infeksi virus atau jamur tertentu.
Cara Mencegah Radang Gusi Selama Bulan Puasa
Sesuai dengan penyebab utamanya, cara terbaik untuk mencegah radang gusi adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Selain itu, mengonsumsi makanan bergizi kaya vitamin C juga direkomendasikan oleh para ahli untuk menjaga kesehatan gusi.
"Intinya jangan kurang vitamin C selama dalam menjalankan puasa,lakukan gosok gigi secara baik dan benar," kata Asri.
Berikut beberapa cara menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk mencegah terjadinya radang gusi:
- Gosok gigi minimal dua kali sehari selama dua menit. Selama bulan puasa sikat gigi bisa dilakukan setelah sahur dan sebelum tidur;
- Bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi atau dental floss untuk menghilangkan plak di area yang sulit dijangkau sikat gigi;
- Kunjungi dokter gigi secara rutin untuk pembersihan gigi setiap enam sampai 12 bulan;
- Konsumsi banyak vitamin C;
- Kurangi mengonsumsi makanan-makanan tinggi gula dan rokok.
Cara Mengatasi Sakit Gigi Saat Puasa
Sakit gigi, baik akibat radang gusi maupun kondisi lain tentu dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari. Kondisi ini bahkan bisa lebih buruk ketika berpuasa karena penderita tidak bisa mengonsumsi pereda nyeri.
Kabar baiknya, ada beberapa cara alternatif yang bisa dicoba untuk mengurangi nyeri atau sakit gigi selama berpuasa. Dikutip dari RS Al-Irsyad Surabaya, berikut cara mengatasi sakit gigi saat berpuasa sesuai dengan rekomendasi pakar gigi:
1. Berkumur dengan air garam
Nirawati Pribadi, dokter spesialis gigi di RS Al-Irsyad menyebutkan bahwa berkumur dengan air garam dapat meredakan sakit gigi sementara. Air garam bisa diperoleh dengan mencampurkan setengah sendok makan garam ke dalam segelas air hangat.
“Garam mengandung natrium klorida yang dapat menurunkan pertumbuhan bakteri di rongga mulut,” katanya.
Berkumur di bulan puasa sendiri dinilai para ulama tidak akan membatalkan puasa selama air untuk berkumur tidak tertelan. Menurut Nahdatul Ulama (NU) jika airnya sampai tertelan kendati sedikit saja, maka puasanya batal.
2. Kompres menggunakan es batu
Kompres es batu menjadi cara alternatif lainnya untuk mengurangi sakit gigi. Caranya adalah dengan menempelkan kompres di area sakit gigi selama 15 menit. Ini dilakukan untuk mengebaskan saraf gigi.
Kompres es batu bisa dibuat dengan memanfaatkan kantung plastik, handuk, maupun kantung kompres gel yang sudah didinginkan di lemari es.
3. Mengoleskan minyak cengkeh
Minyak cengkeh mengandung eugenol yang berfungsi sebagai anestesi alami. Mengoleskan minyak cengkeh ke area gigi yang sakit bisa dilakukan untuk mengatasi sakit gigi sementara waktu.