Menuju konten utama

Cara Budidaya Ikan Gurame untuk Pemula di Kolam Terpal dan Tanah

Berikut cara budidaya ikan gurame untuk pemula di kolam tanah atau kolam terpal, berupa panduan ringkas.

Cara Budidaya Ikan Gurame untuk Pemula di Kolam Terpal dan Tanah
Peternak di kolam budi daya ikan Desa Tlogoweru, Guntur, Demak, Jawa Tengah, Kamis (25/1/2018). ANTARA FOTO/Aji Styawan.

tirto.id - Cara budidaya ikan gurame untuk pemula bisa dilakukan di kolam terpal atau kolam tanah. Kedua jenis kolam tersebut tidak terlalu sulit dibuat, meski ada teknik tertentu untuk membuatnya layak.

Gurame termasuk salah satu komoditas ikan air tawar dengan nilai jual tinggi. Faktor inilah yang menyebabkan banyak orang memiliki minat budidaya ikan gurame. Harga ikan gurame segar kini bahkan bisa berada di kisaran Rp30-an ribu hingga Rp50-an ribu.

Ikan gurame (Osphronemus gouramy) adalah jenis ikan air tawar asli Indonesia yang sudah lama dibudidayakan. Gurame menjadi salah satu ikan favorit masyarakat di Indonesia karena terbilang gurih saat dimasak dengan pelbagi resep berbeda. Popularitas gurame tidak kalah dari lele, patin, nila, gabus, dan sejumlah jenis ikan air tawar lainnya.

Habitat asli ikan gurame diperkirakan dari Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Namun, saat ini, ikan gurame juga menyebar di negara-negara Asia Tenggara, India, Cina, hingga Australia, Madagaskar, hingga Suriname, demikian mengutip publikasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Selama ini, sejumlah daerah di Indonesia telah lama dikenal sebagai lokasi budidaya ikan gurame dalam skala lumayan besar. Sebagai contoh ialah Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, Garut (Jawa Barat); Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga (Jawa Tengah); hingga Blitar, Tulungagung, Lumajang (Jawa Timur), dan lain sebagainya.

Cara Budidaya Ikan Gurame untuk Pemula

lkan gurame berbentuk pipih, dengan panjang sekitar 3-4 kali tinggi badannya. Kepalanya lancip saat masih kecil dan tumpul ketika dewasa. Sementara sirip punggung gurame lebar dan panjang, ujung ekonya membulat. Ikan ini mempunyai alat pernapasan tambahan disebut labirin yang dapat membuat gurame tetap hidup di perairan minim oksigen.

Bagi para pemula, cara budidaya ikan gurame bisa dilakukan di kolam tanah maupun kolam terpal. Ada 3 tahapan penting yang perlu diperhatikan di budidaya gurame, yakni pemilihan bibit gurame, perawatan di kolam, dan pengendalian hama atau penyakit.

Mengutip publikasi bertajuk SOP Budidaya Ikan Gurame dari KKP dan sejumlah sumber yang lain, berikut ini panduan ringkas cara budidaya ikan gurame bagi pemula.

1. Tahap Persiapan Kolam

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan kolam ikan gurame:

  • Siapkan kolam tanah atau kolam terpal;
  • Kolam punya saluran masuk air untuk debit memadai;
  • Jika perlu, siapkan kolam pembenihan dan kolam pemeliharaan;
  • Untuk kolam tanah perlu perbaikan pematang dan dasarnya;
  • Kolam tanah juga perlu pengeringan, pengapuran, penggaraman;
  • Pengapuran dan penggaraman kolam tanah jika diperlukan saja;
  • Setelah persiapan selesai, kolam tanah bisa diisi air;
  • Untuk kolam terpal, perlu pembersihan dasar atau pinggir kolam;
  • Kolam terpal juga perlu pengeringan, desinfeksi, penggaraman;
  • Desinfeksi dan penggaraman di kolam terpal jika diperlukan saja;
  • Setelah tahap persiapan, pengisian air kolam terpal bisa dilakukan;
  • Kolam siap digunakan bila volume air sudah stabil
  • Kondisi kualitas air juga mesti sudah memenuhi persyaratan;
  • Pengisian air kolam dilakukan dengan menyaring air masuk;
  • Penyaringan air untuk mencegah masuknya sampah atau ikan liar.
  • kan gurame bisa hidup di air tawar atau sedikit payau
  • Untuk air payau, kadar garam maksimal 5 permil
  • Kedalaman air kolam 75-100 cm.
  • Kualitas air yang disukai gurame punya Ph 6.5 - 9.0
  • Oksigen terlarut dalam air di atas 5.0 ppm
  • Suhu air 24-30 derajat celcius.

2. Pemilihan Benih Ikan Gurame

Berikut kriteria benih ikan gurame yang bermutu:

  • Benih dilengkapi surat keterangan asal benih;
  • Ukuran minimal 6 cm;
  • Punya badan sehat, tidak terdapat luka dan cacat.
Pembibitan gurame juga bisa dilakukan dengan pemijahan (perkawinan induk ikan). Menukil dari buku Pemijahan Gurami (2003) terbitan BPTP Yogyakarta, berikut panduan ringkas persiapan buat pemijahan ikan Gurame:

  • Pilih induk jantan dan betina berkualitas
  • Induk jantan yang baik punya berat 2 - 2,5 Kg
  • Induk betina yang baik punya berat 1,5 - 2 Kg
  • Induk gurame suka hidup di perairan dalam dan tenang
  • Suhu air ideal 25-28 derajat celcius
  • Kolam di ketinggian 100-300 mdpl
  • Tempat pemijahan berupa kolam tanah
  • Luas ideal kolam 25-50 meter persegi
  • Kolam di lahan terbuka dan terpapar sinar matahari
  • Sebelum diisi air, kolam tanah dibersihkan dan dijemur sepekan
  • Ketinggian air kolam 60-100 cm
  • Air dibuat mengalir meski debitnya tidak besar
  • Isi kolam dengan perlengkapan sosog, anjang-anjang, sarang
  • Sosog dan anjang-anjang bisa terbuat dari bambu
  • Sarang bisa dibuat dari ijuk halus atau serabut kelapa
  • Masukkan induk betina dan jantang 3 hari setelah kolam siap
  • Pilih induk betina yang perutnya membesar dan lunak
  • Satu kolam diisi 1 jantan dan 4 betina
  • Pakan diberikan tiap hari berupa pelet atau daun lunak
  • Hindari pakan berlemak seperti bungkil kelapa
  • Hindari juga pakan umbi kayu.

3. Penebaran benih

Penebaran benih perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Penebaran benih sebelum pukul 08.00 pagi;
  • Penebaran benih juga bisa setelah pukul 16.00 sore;
  • Penebaran melalui aklimatisasi (adaptasi) benih di lingkungan baru.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan ikan gurame disarankan melalui 2 tahap. Panduan ringkasnya sebagai berikut:

  • Pemeliharaan tahap I selama 90-120 hari
  • Berat ikan di tahap I 7-15 gram per ekor
  • Penyebaran di tahap I 15-20 ekor per meter persegi
  • Panen di tahap I saat berat ikan 200-300 gram per ekor
  • Pemeliharaan di Tahap 2 selama
  • Pemeliharaan Tahap 2 selama 120-150 hari
  • Berat ikan di tahap 2 200-300 gram
  • Penyebaran di tahap 2 5-7 ekor per meter persegi
  • Panen di tahap 2 saat berat ikan 500-700 gram per ekor.

5. Pemberian Pakan

  • Pakan ikan gurame terdiri dari buatan dan alami (dedaunan);
  • Contoh pakan dedaunan: daun talas, kangkung, daung singkong;
  • Pemberian dedaunan 1-2% bobot biomas per hari
  • Volume di atas diberikan dalam sekali pemberian.
  • Pakan buatan punya kandungan protein minimal 20 persen;
  • Pakan buatan wajib belum kedaluwarsa;
  • Disarankan pakai pakan buatan yang terdaftar di KKP;
  • Ukuran pakan 1 mm, 2 mm dan 3 mm
  • Ukuran pakan mempertimbangkan bukaan mulut ikan;
  • Jumlah pakan sebanyak 1 – 3% bobot biomas per hari;
  • Frekuensi pemberian pakan sesuai kondisi ikan dan lingkungan;
  • Umumnya, pemberian pakan 1 – 2 kali per hari.

5. Manajemen Kualitas Air

  • Pengukuran parameter dilakukan rutin dan terjadwal;
  • Parameter yang diukur: Temperatur, pH, dan kecerahan;
  • Pengukuran parameter oksigen terlarut sesuai kebutuhan;
  • Hasil pengukuran dicatat secara rapi;
  • Temperatur air kolam gurame 25-30 derajat celcius;
  • Ph air kolam gurame 6,5 - 8,5;
  • Oksigen terlarut minimal 2 ppm;
  • Ketinggian air kolam 1 - 1,2 meter;
  • Kecerahan air kolam 40-60 cm;
  • Jika ada yang di luar standar baku, lakukan tindakan yang diperlukan.

6. Pengendalian Penyakit

Terkait dengan pengendalian penyakit atau hama di kolam ikan gurame, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut

  • Ikan gurame sering mudah mati di awal pemeliharaan;
  • Waspadai benih yang tidak ditangani dengan baik di daerah asal;
  • Sebab, benih bisa kesulitan benih beradaptasi dengan lingkungan baru;
  • Benih yang ditangani dengan baik dapat terjamin kesehatannya;
  • Penggunaan vitamin C bisa dilakukan pada awal pemeliharaan;
  • Penyakit ikan gurame bisa diamati secara visual dari kondisi benih;
  • Gejala penyakit bisa tampak dari ikan yang berenang menyendiri;
  • Gejala penyakit bisa tampak dari nafsu makan yang berkurang;
  • Gejala penyakit bisa tampak dari luka di tubuh ikan;
  • Luka jadi indikasi adanya serangan patogen (bakteri);
  • Terkadang, tubuh dan sirip ikan juga mengalami luka-luka;
  • Disarankan bertanya ke pendamping teknis/ahli soal gejala penyakit;
  • Pemakaian bahan kimia dan obat-obatan perlu juga dikonsultasikan.

7. Pemanenan Ikan

  • Panen dilakukan saat ikan sudah mencapai berat ideal;
  • Di panen tahap I, berat idealnya 200-300 gram per ekor;
  • Di panen tahap II, berat idealnya 500-700 gram per ekor;
  • Umumnya ikan gurami dijual dalam kondisi hidup;
  • Maka itu, panen perlu dilakukan hati-hati;
  • Cara panen: ikan ditangkap dengan tangan (tanpa alat);
  • Lalu, ikan dimasukkan dalam ember/jerigen/drum plastik berisi air.

Baca juga artikel terkait BUDIDAYA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Addi M Idhom