Menuju konten utama

Cara Agar Orang Tua dan Anak Tetap Produktif & Kreatif Saat Pandemi

Tetap kreatif dan produktif di tengah pandemi bisa dimulai dari langkah sederhana.

Cara Agar Orang Tua dan Anak Tetap Produktif & Kreatif Saat Pandemi
Ilustrasi ibu menemani anaknya belajar. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pandemi Corona di Indonesia masih belum surut, tapi bukan menjadi halangan tetap kreatif dan produktif bagi siapa saja termasuk orang tua dan anak.

Data Satgas COVID-19 per 13 Desember 2020 menunjukkan bahwa penambahan kasus terkonfirmasi harian masih lebih tinggi dari jumlah pasien sembuh. Tercatat bertambah 6.189 kasus konfirmasi sedangkan 4.460 pasien dinyatan sembuh.

Infografik Produktif dan Kreatif Saat Pandemi

Infografik Produktif & Kreatif Saat Pandemi. tirto.id/Quita

Oleh karena itu pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin 3M yang salah satunya ialah menjaga jarak, dengan menjauhi kerumunan atau tidak ke luar rumah bila tidak ada keperluan mendesak.

Terkait itu, aktivitas di rumah saja di sisi lain juga bisa dimanfaatkan untuk lebih dekat dengan keluarga. Orang tua dapat memberikan waktu ekstra pada buah hatinya khususnya mereka yang dalam masa tumbuh kembang.

Pendiri Komunitas PRAKARDUS Muhammad Luqman Baehaqi berbagi pengalaman bagaimana dirinya memanfaatkan waktu secara kreatif bersama buah hatinya. Ia mengatakan bahwa tetap kreatif saat pandemi pun bisa dimulai dari langkah sederhana.

"Awalnya berkreasi dengan kardus ini sebagai solusi untuk memberi kegiatan sekaligus hiburan pada anak karena rumah kami jauh dari pusat hiburan dan pusat perbelanjaan," kata Luqman dalam sebuah dialog yang diadakan KPCPEN pada Jumat (11/12/2020) sebagaimana dikutip dari laman Covid19.go.id.

Dari berkreasi dengan kardus, kata Luqman, kemudian kegiatan itu pun diminati banyak orang sehingga berlanjut memberi workshop tiap akhir pekan.

Pada kesempatan yang sama, Psikolog Anak dan Pendidikan Elizabeth Santosa mengatakan bahwa kreativitas adalah salah satu kemampuan manusia yang sudah ada dalam diri untuk bisa digunakan dalam mencari jalan keluar.

"Jadi kalau saya bisa katakan, kreatif itu hubungannya dengan solusi, mencari jalan keluar, proses membuat keputusan. Bukan selalu tentang menghasilkan prakarya saja," ujarnya.

Elizabeth mengatakan bahwa kreativitas biasanya muncul dalam masa sulit. Ia pun berbagi tips pada orang tua agar buah hatinya tetap kreatif di tengah pandemi.

Pertama, jangan memberikan terlalu banyak fasilitas gawai agar menstimulus kreativitas anak-anak. Biarkan mereka berfikir. Misalnya, berikan kardus atau spidol. Terserah nanti itu akan menjadi apa.

Kedua, jika anak menyerah, baru kita ajak untuk bikin sesuatu bersama-sama. Namun kalau selalu dibantu, kemampuan kreativitasnya tidak berkembang, tidak terstimulasi, mesti ada sesuatu yang menstimulus.

Senada dengan Elizabeth, Luqman mengatakan bahwa orang tua dan anak tidak perlu berpikir terlalu jauh tentang bagaimana hasil akhirnya nanti, tapi fokus untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.

"Ketika kita tahu alasan untuk melakukan sesuatu, anak-anak juga turut merasakan apa yang kita rasakan. Ini lebih baik daripada, sekadar mencari tahu apa yang harus kita lakukan", kata Luqman.

Elizabeth juga berharap pada orang tua untuk lebih bersabar terhadap pandemi ini. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya saat di rumah bersama buah hati, lebih dekat ke mereka, sekaligus diisi dengan aktivitas produktif dan kreatif.

"Kita berharap vaksin segera ada di tahun 2021. Bertahan lebih lama lagi di rumah untuk anak-anak kita. Gunakan waktu selama pandemi ini sebaik-baiknya untuk keluarga kita," ujar Elizabeth.

--------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH