Menuju konten utama

BTN Lirik Sektor Perkeretaapian untuk Pacu Kredit Konsumer

Menurut Handayani, kerja sama dengan PT Railink bisa menjadi pintu masuk untuk menawarkan skema kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia.

BTN Lirik Sektor Perkeretaapian untuk Pacu Kredit Konsumer
Logo Bank BTN. FOTO/btn.co.id

tirto.id - PT Bank Tabungan Negara (BTN) bakal memberikan fasilitas kredit kepada sekitar 180 karyawan PT Railink. Adapun langkah tersebut ditempuh BTN sebagai upaya untuk memacu target penyaluran kredit konsumer hingga akhir 2017.

Melalui perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani pada Jumat (13/10) pagi di Menara BTN, Jakarta, para karyawan operator kereta bandara itu akan memperoleh sejumlah layanan. Di antaranya seperti KPR (kredit pemilikan rumah) subsidi dan non-subsidi, kredit pemilikan apartemen, kredit agunan rumah, dan juga kredit swadana.

Selain itu, BTN juga menawarkan pinjaman dengan uang muka mulai dari 1 persen, bunga dan margin mulai 5 persen, jangka waktu pinjaman hingga 25 tahun, serta perlindungan asuransi.

Kendati demikian, Managing Director Consumer Banking BTN Handayani mengakui bank pelat merah itu sebenarnya tengah membidik peluang kerja sama yang lebih besar dengan PT Kereta Api Indonesia.

Handayani melihat kerja sama dengan PT Railink berpotensi menjadi pintu masuk bagi BTN untuk dapat menawarkan skema kerja sama serupa dengan PT Kereta Api Indonesia.

“(PT Kereta Api Indonesia) itu memang potensi, jumlah pegawainya cukup banyak. Sekitar 20 ribuan. Mungkin itu yang akan kita masuki setelah PT Railink, PT Kereta Api Indonesia sebagai induk perusahaannya,” ujar Handayani seusai acara penandatanganan kerja sama.

Handayani menargetkan skema kerja sama yang baru ditandatangani ini dapat menyumbangkan nilai penyaluran kredit di kisaran Rp300-500 juta.

“Untuk PT Railink tinggal dikalikan saja rata-ratanya Rp300 juta dengan 100 orang. Sedangkan apabila dengan PT Kereta Api Indonesia, tinggal dikalikan saja dengan 20 ribu (orang),” kata Handayani.

Tak hanya para karyawan perseroan, BTN juga berencana untuk merangkul nasabah baru. Menurut perhitungan BTN, setidaknya akan ada nasabah baru potensial dari 30 juta penumpang yang menggunakan fasilitas kereta bandara.

“Apakah nanti nasabah itu bentuknya nasabah loan (pinjaman) atau nasabah DPK (dana pihak ketiga), kita lihat yang mana yang paling cocok dan mudah digarap. Tapi tentunya itu opportunity market (peluang pasar) yang bisa kita targetkan,” ungkap Handayani.

Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengungkapkan kerja sama untuk fasilitas kredit dengan BTN memang sudah mereka tunggu. “Karena banyak juga pegawai muda, dengan karier yang bagus, tapi belum memiliki rumah,” ucap Heru.

Seakan mengamini pernyataan Handayani, Heru pun berkomitmen untuk merintis program pemasaran bersama dengan BTN. Menurut Heru, strategi branding dan kampanye bersama dapat menguntungkan kedua pihak, mengingat setiap tahunnya diprediksi bakal ada 70 juta pengguna kereta bandara.

Sekadar informasi, penyaluran kredit konsumer (anaudited) bank berkode emiten BBTN itu per Agustus 2017 mencapai Rp143,99 triliun. Secara year-on-year, pertumbuhannya terpantau 19 persen, dari yang tadinya Rp121,05 triliun pada Agustus 2016.

Baca juga artikel terkait BTN atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto