Menuju konten utama

BMKG: Waspada Potensi Angin Kencang hingga 46 Km/Jam di Bali

BMKG mengimbau masyarakat di Bali mewaspadai dampak angin kencang seperti pohon tumbang dan papan reklame roboh.

BMKG: Waspada Potensi Angin Kencang hingga 46 Km/Jam di Bali
Ilustrasi Angin. foto/IStockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi angin kencang hingga 46 km/jam di beberapa wilayah Bali pada 4-6 Januari 2023.

Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho menyampaikan prediksi cuaca dalam tiga hari ke depan angin umumnya bertiup dari arah barat daya ke barat dengan kecepatan berkisar 6 hingga 46 kilometer per jam.

"Imbauan dari BMKG untuk masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan kilat atau petir,” kata Cahyo dalam siaran pers yang dikutip pada Kamis (5/1/2023).

Cahyo mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang laut tinggi yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali. Imbauan itu utamanya disampaikan kepada para pelaku kegiatan usaha bahari dan wisatawan.

"Prediksi tiga hari ke depan, tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar 1 hingga 2 meter, di perairan selatan Bali 1 hingga 5 meter, di Selat Bali 1 hingga 3,5 meter, dan di Selat Lombok 1 hingga 3,5 meter," jelasnya.

Oleh karena itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi hujan yang dapat disertai petir/kilat di wilayah Bali bagian selatan dan potensi angin kencang di seluruh wilayah Bali pada 4 hingga 6 Januari 2023.

BMKG dalam satu minggu terakhir sejak Desember 2022 rutin mengeluarkan peringatan dini angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah Bali.

Beberapa dampak dari angin kencang terjadi di sejumlah lokasi, khususnya di wilayah Denpasar dan Badung, antara lain pohon tumbang dan papan reklame roboh.

Sementara itu, akibat gelombang tinggi dan angin kencang, sejumlah nelayan di Kedonganan, Badung, juga tidak melaut demi menjaga keselamatan diri.

Baca juga artikel terkait ANGIN KENCANG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan