tirto.id - Gelombang tsunami menghantam pantai Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2019) sore usai terjadi gempa berkekuatan 7,4 SR. Informasi ini dibenarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tinggi air laut saat tsunami di Pantai Palu mencapai 1,5 meter. Informasi tersebut mereka dapat dari saksi mata yang berada di lokasi kejadian.
“Dari saksi mata, tinggi air laut [saat tsunami mencapai] satu setengah meter di Pantai Palu,” kata dia melalui keterangan pers yang disiarkan TVOne, Jumat (28/9).
Gelombang tsunami yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah ini juga telah dikonfirmasi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho sebagaimana disampaikan kepada TVOne.
"Memang benar tsunami terjadi di Palu," kata Sutopo.
Kendati demikian, Sutopo menyatakan belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait kapan dan bagaimana tsunami ini terjadi.
Tsunami terjadi menyusul gempa bumi di Donggala Sulawesi Tengah berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah tersebut pada hari ini, Jumat (28/9/2018).
Sebelumnya, BMKG sempat mengumumkan peringatan dini tsunami setelah gempa bumi tersebut. Namun pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.39 WIB, BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami tersebut setelah dilakukan pemantauan tidak terpantau adanya perubahan tinggi muka air laut.
Editor: Alexander Haryanto