Menuju konten utama

BMKG: 260 Titik Panas tersebar di Sumatera pada Senin Pagi

BMKG menyatakan, 260 titik panas yang jadi indikasi awal karhutla tersebar di wilayah Sumatera pada Senin pagi ini.

BMKG: 260 Titik Panas tersebar di Sumatera pada Senin Pagi
Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin berusaha memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Desa Kayu Arehh, Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, (18/8/2019). Sebanyak enam helikopter water boombing dan 1.512 orang personel gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan Sat Pol PP dikerahkan untung melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Ahmad Rizki Prabu/Lmo/hp.

tirto.id - Sebanyak 260 titik panas yang jadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebar di wilayah Sumatera, dan terbanyak berada di daerah Sumatera Selatan pada Senin (19/8/2019) pagi.

Hal tersebut disampaikan Staf Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Nia Fadhila.

“Iya, paling banyak di Sumatera Selatan (Sumsel) ada 97 titik panas,” kata Nia di Pekanbaru, Senin (19/8/2019) seperti dilansir Antara.

Sementara daerah lain yang terpantau ditemukan titik panas selain Sumsel, di antaranya Provinsi Jambi 75 titik, Provinsi Riau ada 57 titik, Bangka Belitung 13 titik, Kepulauan Riau 9 titik, Lampung 8 titik, dan Sumatera Utara 1 titik.

Ia mengatakan, arah angin berpotensi membawa asap karhutla dari Sumatera Selatan (Sumsel) yang titik panasnya paling banyak sampai ke Riau, meski dampaknya tidak besar.

“Sumsel ke Riau jaraknya cukup jauh, jadi asap hilang di tengah jalan,” ujar dia.

Menurut Nia, asap atau jerebu karhutla yang berpotensi menyelimuti Riau berasal dari kebakaran di wilayah ini sendiri. Dari 57 titik panas di Riau, paling banyak di Indragiri Hilir (Inhil), yakni ada 22 titik, Pelalawan 21 titik, Kepulauan Meranti 9 titik, Inhu ada tiga titik, Bengkalis 1 titik dan Rohil ada 1 titik.

“Untuk sebaran asap Riau sendiri banyak hotspot juga, jadi asapnya dari hotspot di Riau,” ucapnya.

Soal jarak pandang (visibility) di Pekanbaru, ujar Nia, cukup bagus karena pada sekitar pukul 10.00 WIB mencapai 7 kilometer (Km).

“Asap dirasakan tak begitu besar, hampir tidak terasa,” katanya.

Kemudian di daerah lain seperti Kota Dumai jarak pandang 6 Km dan Kabupaten Pelalawan 5 Km pada pagi tadi, sedangkan di Kota Rengat Kabupaten Inhu jarak pandang hanya 4 Km karena kondisi udara kabur (hazey).

Ia menambahkan, peluang hujan di Riau saat ini sangat minim, potensi cuaca cerah berawan. Suhu udara diperkirakan 23 sampai 33 derajat Celcius.

Baca juga artikel terkait KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Maya Saputri