Menuju konten utama

blu by BCA Digital Kampanye Lewat Kolaborasi Musik & Teknologi

"Sepanjang Jalan Pegangan" diangkat jadi studi kasus di laporan MMA Global Indonesia 2025 tentang transparansi dan etika penggunaan AI di industri kreatif.

blu by BCA Digital Kampanye Lewat Kolaborasi Musik & Teknologi
blu by BCA Digital berkolaborasi dengan Kunto Aji, menggabungkan kekuatan musik dan teknologi artificial intelligence (AI) melalui sebuah lagu berjudul “Sepanjang Jalan Pegangan”. foto/istimewa

tirto.id - Laporan MMA Global Indonesia 2025 mengangkat tema besar seputar pemanfaatan teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan isu data privacy dalam strategi brand.

Dalam laporan ini, blu by BCA Digital menjadi salah satu brand kontributor yang membagikan studi kasus kampanye inovatif bertajuk "Sepanjang Jalan Pegangan", kolaborasi unik antara musisi Kunto Aji dan teknologi AI.

Lebih dari sekadar kampanye pemasaran, "Sepanjang Jalan Pegangan" diangkat sebagai studi kasus dalam laporan MMA Global Indonesia 2025 karena pendekatannya yang menekankan transparansi dan etika penggunaan AI di industri kreatif.

blu by BCA Digital menjadikan kampanye ini sebagai pionir dalam mengedukasi masyarakat tentang penggunaan AI yang etis dan bertanggung jawab. Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa AI bukan ancaman, melainkan alat yang mampu meningkatkan kreativitas manusia.

Head of Brand BCA Digital, Brigida Alexandra Marcella menjelaskan bahwa, setiap Brand memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman masyarakat terhadap teknologi baru. Hal ini yang coba dikreasikan oleh blu by BCA Digital.

"Brand itu punya kesempatan untuk memanfaatkan dan juga membentuk penggunaan teknologi ini agar bisa menjadi sesuatu yang positif untuk ke depannya. Hal ini berlaku tidak hanya untuk brand dan marketers, tapi juga untuk masyarakat," ujarnya saat peluncuran laporan tahunan MMA Global Indonesia yang bertajuk Brand Safety & MarTech 2025 Industry Report, Kamis (5/6/2025).

Sebagai salah satu kontributor, Brigida dalam laporan yang ia tulis menyoroti bagaimana sebuah brand sejak dulu telah membentuk kebiasaan dan kesadaran masyarakat melalui berbagai kampanye, mulai dari hal sederhana seperti cara budgeting uang jajan sehari-hari hingga mengelola asset dan berinvestasi untuk persiapan dana di masa pensiun nanti.

Menurutnya, kampanye "Sepanjang Jalan Pegangan" merupakan perwujudan nyata dari filosofi tersebut. Kunto Aji diminta untuk menyanyikan lagu dengan lirik yang berbeda-beda sesuai dengan problematika yang kerap dialami generasi muda, mulai dari Milenial, Gen Z, hingga Gen Alpha, termasuk juga generasi-generasi terdahulunya. Uniknya, proses produksi lagu ini memanfaatkan AI secara optimal.

"Salah satunya adalah dengan campaign yang blu by BCA Digital luncurkan. Kami berkolaborasi dengan musisi Kunto Aji. Kita remake sebuah lagu dengan banyak variasi lirik yang beda-beda, di mana tiap lagu ini liriknya menggambarkan satu dilema finansial yang dihadapi atau dialami macam-macam generasi, khususnya para Gen Z saat ini," terang Brigida.

Pemanfaatan AI dalam proyek ini adalah untuk membantu dan mempercepat proses produksi, bukan menggantikan peran Kunto Aji sebagai musisi. AI digunakan untuk menghasilkan variasi vokal Kunto Aji dengan lirik yang berbeda-beda, sehingga Kunto Aji tidak perlu menyanyikan puluhan lagu secara manual dengan nada yang sama.

"AI itu tidak dipergunakan untuk generative sound-nya secara keseluruhan. Jadi dari Mas Kunto tidak (perlu) nyanyi berulang kali untuk rekaman puluhan versi lirik lagu yang berbeda dengan nada yang sama. Jadi proses produksi menjadi lebih cepat, cukup merekam suaranya untuk beberapa lagu, sisanya di-generate menggunakan AI," jelas Brigida.

Ia juga menegaskan bahwa suara yang dihasilkan AI adalah suara asli Kunto Aji yang diproses dan dikembangkan, bukan suara buatan atau hasil halusinasi AI.

Aspek etika dan hak cipta juga menjadi perhatian utama. BCA Digital kerap memantau dan memastikan pemanfaatan AI dalam mengolah suara sang penyanyi sesuai dengan apa yang telah disepakati. Kunto Aji dalam hal ini juga telah menyadari secara penuh bagaimana penggunaan AI dalam proses produksi lagunya.

"Dari segi izin hingga royalti, kami pay as it should. Jadi sama sekali tidak ada pihak yang dirugikan. Juga dari sisi manusianya maupun segi intelektual, pekerjaan kita tetap sama," tegas Brigida.

Relevansi dan Engagement sebagai Tujuan Utama

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan relevansi blu by BCA Digital di mata masyarakat, terutama bagi mereka yang belum menjadi nasabah. Dengan menyajikan solusi atas dilema finansial yang relevan melalui lagu-lagu tematik, blu by BCA Digital berharap dapat menarik minat calon nasabah.

"Relevansi terhadap target audiens menjadi objektif utama kampanye ini. Kalau para target audiens merasa kampanye ini relevan untuk mereka, harapannya yang belum jadi nasabah akan menjadi nasabah blu by BCA Digital, karena kami punya solusi atas dilema tersebut," kata Brigida.

Selain itu, kampanye ini juga bertujuan untuk membangun ulang dan merekatkan kembali kedekatan dengan nasabah eksisting.

"Selain itu, salah satu tujuan kami membuat kampanye ini adalah membangun awareness. Selain awareness, kami juga ingin engage dengan para existing customers, karena kemungkinan besar mereka pun turut menghadapi atau mengalami dilema-dilema ini," tambahnya.

Lagu-lagu tersebut akan diunggah dan dapat dinikmati secara daring, di kanal YouTube dan Instagram blu by BCA Digital. Ke depannya, blu by BCA Digital bahkan berencana untuk membuat semacam kuis kepribadian yang akan merekomendasikan lagu sesuai dengan dilema yang dialami pengguna.

Foto Body Artikel BCA Digital 167

Semua kontributor, Media dan MMA. foto/istimewa

Melalui keterlibatan dalam laporan MMA 2025, blu by BCA Digital menunjukkan bahwa kolaborasi antara brand, kreator, dan teknologi bisa menghasilkan kampanye yang bukan hanya relevan secara emosional, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan etis.

Apa yang dilakukan blu by BCA Digital ini sejalan dengan laporan MMA Global Indonesia yang disampaikan oleh Research and Partnership Coordinator MMA Global Indonesia, Fika Novia Rahma Putri.

Berdasarkan riset yang mereka lakukan, Fika menjelaskan bahwa netizen atau publik secara umum cenderung menyukai kampanye yang sesuai dengan makna yang mereka anut.

Oleh karenanya, bentuk kampanye yang dilakukan sebuah brand dengan menyuarakan nilai-nilai sosial yang sedang hangat dibicarakan atau tengah dialami audiensnya cenderung disukai dan diterima dengan positif.

“Rata-rata netizen atau publik akan merasa bahwa this brand speaks to ourselves, or we speak the same language. Nah, dari situ kita bisa melihat reaksi dari sisi audiensnya saat memasang campaign di berbagai macam platform,” ujar Fika.

Merujuk laporan berjudul “Brands as Pioneers for the Ethical Use of AI” yang ditulis Brigida,

Kepercayaan masih menjadi salah satu aset terpenting bagi sebuah brand di mana sebanyak 64% konsumen menganggap komitmen merek terhadap tanggung jawab sosial sebagai hal yang penting, dan angka ini meningkat menjadi lebih dari 67% di kalangan Milenial dan Gen Z.

“Konsumen percaya bahwa brand seharusnya menyuarakan isu-isu penting di media sosial, dan pandangan ini meningkat hingga 65% di kalangan generasi muda,” tulis Brigida dalam laporannya.

Sementara itu, menurut Fika, untuk dapat menciptakan kampanye atau iklan yang efektif dalam menarik audiens, penting untuk memasukkan beberapa unsur seperti tujuan bersama, inklusivitas budaya, hubungan emosional yang tulus, dan memberikan pengalaman berbasis nilai.

“Tujuannya adalah untuk membangun resonansi emosional,” ucapnya.

Terlebih, atensi audiens dalam menerima berbagai hal semakin menurun seiring dengan penerimaan video pendek di berbagai sosial media. Hal ini juga turut menurunkan waktu yang dibutuhkan oleh audiens untuk mengaitkan atau ketertarikan terhadap sebuah kampanye.

“Analisisnya adalah ternyata audiens itu bisa ke-hook di setengah detik saja, tepatnya 0,4 detik. Jadi kita perlu ada yang namanya kolaborasi yang lebih erat, benar-benar berpacu dengan tren sekarang. Tidak bisa bekerja sendiri-sendiri,” tutur Fika.

Adapun, kampanye "Sepanjang Jalan Pegangan" menjadi salah satu studi kasus dalam laporan MMA 2025 yang memperlihatkan bagaimana brand di sektor perbankan digital mampu menjawab tantangan AI secara bertanggung jawab dan kolaboratif. Kontribusi blu by BCA Digital menegaskan pentingnya peran brand dalam mengedukasi publik secara aktif, relevan, dan transparan.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis