tirto.id - Menjadi dropshipper dan reseller adalah alternatif menarik bagi kita yang membutuhkan tambahan dana tapi tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri selama masa pandemi.
Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli). Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen.
Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen. Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli.
Menjadi reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri.
Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara. Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.
Memanfaatkan tren jualan via daring, Ade Yuanda Saragih, VP and Country Head, Zilingo dalam keterangan resmi membagikan enam langkah inti yang dapat membantu setiap pelaku bisnis memulai perjalanan mereka sebagai seorang reseller, sebagaimana dikutip Antara.
1. Melakukan riset pasar yang mendalam sebagai batu loncatan
Ukur popularitas produk, kebutuhan konsumen, perilaku pasar terhadap produk, batasan pembelian dan yang terpenting, seperti yang ditekankan Ade, tentukan batas harga produk yang sesuai.
“Jika Anda berasal dari kota kecil, periksa keberadaan reseller produk atau merek serupa di daerah Anda. Hal ini dapat menentukan kesempatan Anda untuk menjadi satu-satunya reseller kategori untuk wilayah tertentu,” kata Ade.
2. Pilih pemasok yang tepat
Anda harus memilih pemasok yang terpercaya, memiliki kualitas produk yang baik dan konsisten yang menawarkan pilihan yang bervariasi. Pemasok juga harus dikenal luas oleh pelanggan karena hal ini memudahkan Anda dalam melakukan pemasaran dan penjualan.
"Anda juga perlu membandingkan harga grosir, jadwal produksi, dan waktu pengiriman masing-masing pemasok karena semua ini menjadi poin pendorong bisnis Anda dalam jangka panjang,” jelas Ade.
3. Penuhi stok produk
Pastikan stok produk Anda cukup untuk melayani semua pelanggan Anda. Stok produk yang baik akan memungkinkan Anda untuk menawarkan berbagai tipe produk yang memenuhi preferensi konsumen yang berbeda-beda.
4. Buat strategi penjualan dan pemasaran sedini mungkin
Idealnya, para reseller harus memiliki keterampilan pemasaran yang kuat dan harus mengenal berbagai platform yang ada, dari e-commerce hingga media sosial. Pesan bisnis Anda harus dapat disampaikan secara jelas dan konsisten dengan target pelanggan Anda.
5. Penting untuk menjajal produk terlebih dahulu
Sebagai reseller baru, Anda mungkin perlu melakukan semuanya sendiri, mulai dari berbelanja dan menyimpan produk, mengelola platform e-commerce pilihan Anda, akun media sosial, pengepakan, pengiriman, hingga pengelolaan keuangan.
Memperbarui penjualan atau akun media sosial Anda dengan menampilkan produk terbaru, menjawab pertanyaan pelanggan, memberikan promosi dengan diskon dan hadiah menarik harus dilakukan secara konsisten.
Cobalah untuk lebih disiplin, terorganisir, dan konsisten dalam memenuhi tugas dan kebutuhan bisnis Anda dalam sehari-hari. Ada kemungkinan lebih tinggi pelanggan akan memilih Anda daripada pesaing jika mereka puas dengan daya tanggap bisnis Anda.
6. Menguasai keterampilan layanan pelanggan
Menjadi pengusaha berarti siap menghadapi pelanggan secara langsung, dimulai dengan mengatur jam layanan pelanggan, sistem dan jadwal pengiriman, serta akun media sosial usaha Anda. Terus perkaya keterampilan Anda sebagai komunikator yang baik sehingga Anda dapat menanggapi pertanyaan pelanggan dan menangani keluhan yang Anda dengan tepat.
Tips menjadi Dropshipper
Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut caranya:
1. Pilih barang khusus
Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens target yang berbeda.
Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan atau furnitur, misalnya. Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk memasarkan bisnis Anda.
2. Temukan pemasok yang tepat
Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk yang ditawarkan oleh pemasok.
Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda.
Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang tepat. Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya.
3. Optimalkan situs e-commerce
Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan lalu lintas ke situs web Anda.
Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki. Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk mengoptimalkan SEO, membuat konten yang baik, membuat halaman FAQ, atau juga menawarkan beberapa opsi pembayaran.
Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda.
4. Memberikan layanan pelanggan yang baik
Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman belanja online yang nyaman dan menyenangkan. Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda.
Editor: Agung DH