tirto.id - Selama seminggu, 12-18 Juni 2025, Banyumas International Literacy Festival (BIL Fest) 2025 sukses digelar di Hetero Space, Jalan Jenderal Gatot Subroto No.67, Banyumas, Jawa Tengah.
Dengan lebih dari 30 kegiatan publik, festival literasi independen pertama di wilayah Banyumas ini menyedot lebih dari 1.000 pengunjung selama penyelenggaraan. BIL Fest merayakan semangat membaca, menulis, dan berkarya. Mengusung tema “Temenan”, artinya serius dalam bahasa Jawa dan berkawan dalam bahasa Indonesia, BIL Fest menjadi ruang hangat dan inklusif yang mempertemukan penulis, seniman, dan komunitas akar rumput.
"Rangkaian acaranya mencakup diskusi buku bersama penulis nasional, workshop kreatif, pameran seni, pertunjukan musik dan teater, serta pemberian Ahmad Tohari Awards bagi penulis muda inspiratif," bunyi keterangan yang diterima Tirto.id, Senin (23/6).
Sastrawan dan budayawan Ahmad Tohari menyampaikan apresiasi terhadap BIL Fest 2025. Menurut pengarang "Ronggeng Dukuh Paruk" tersebut, BIL Fest punya peran penting bagi penulis lokal.
“Saya senang sekali dengan adanya acara seperti ini yang memberikan wadah bagi para penulis lokal untuk menuangkan inspirasi menjadi sebuah karya,” ucap Ahmad Tohari.
Dukungan Kementerian Kebudayaan
Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI Bidang Diplomasi Budaya, Nissa Rengganis, berharap BIL Fest diselenggarakan setiap tahun. “Saya ikut bersemangat atas antusiasme masyarakat Banyumas dan berharap BIL Fest terus terselenggara setiap tahunnya dengan lingkup yang lebih luas lagi,” kata Nissa.
Sebagai koordinator program Penguatan Ekosistem Sastra, Nissa menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan RI antusias memberi dukungan dalam penyelenggaraan BIL Fest perdana ini. Antusias ini didorong oleh komitmen Kementerian Kebudayaan yang sedang menginisiasi dan menjalankan program Penguatan Ekosistem Sastra Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.
Turunan program Penguatan Ekosistem Sastra, antara lain: Laboratorium Penerjemah Sastra, Laboratorium Promotor Sastra, Penerjemahan Karya Sastra, Penguatan Festival Sastra, Penguatan Komunitas Sastra, Manajemen Talenta Nasional Bidang Sastra, dan Pengembangan Sastra Berbasis IP.
Ada sekitar 7 program BIL Fest yang didukung secara langsung oleh Kementerian Kebudayaan, salah satunya program diskusi publik bertajuk "Merawat Komunitas, Merawat Pembaca, Merawat Hari Depan Sastra Indonesia". Kegiatan itu dilaksanakan pada malam terakhir BIL Fest 2025, Rabu (18/6) di aula Hetero Space Purwokerto.
Diskusi tersebut diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan yang bekerja sama dengan BIL Fest melalui program Penguatan Komunitas Sastra. Narasumber diskusi merupakan para pegiat komunitas sastra di sekitaran Banyumas/Purwokerto, yakni Heru Kurniawan (founder komunitas Rumah Kreatif Wadas Kelir) dan Hatidriya Hangganararas (komunitas sastra Dua Belas Pena), serta Nissa Rengganis sebagai perwakilan Kementerian Kebudayaan sekaligus pegiat komunitas sastra Rumah Rengganis, Cirebon.
Inisiator festival, Rahmi Wijayanti, menambahkan, BIL Fest akan menjadi gerakan literasi berkelanjutan. Dia berharap banyak penulis di Banyumas yang bisa dikenal sampai tingkat nasional.
“BIL Fest diharapkan menjadi gerakan literasi berkelanjutan, membuka lebih banyak ruang diskusi, membaca, dan berkarya bagi masyarakat Banyumas,” ungkap Rahmi.
Editor: Zulkifli Songyanan
Masuk tirto.id


































