tirto.id - Berlatih artinya melakukan suatu kegiatan secara rutin, berkala dalam satu waktu tertentu dengan dilandasi maksud serta tujuan hingga mencapai target dan dikatakan berhasil. Dalam proses tersebut, seseorang membutuhkan pondasi fisik dan mental yang kuat. Sama halnya dengan seorang pemain teater harus memiliki komitmen untuk melakukan pelatihan secara profesional.
Orang yang memeragakan peran/tokoh di dalam sebuah pementasan drama disebut juga dengan pemain drama. Keberhasilan seorang pemain drama dinilai berdasarkan kemampuan dalam bermain memerankan tokoh cerita dalam naskah drama.
Agar seorang pemain dapat memerankan tokoh dalam pementasan, seorang pemain drama harus melakukan proses latihan secara intensif. Latihan olah tubuh dan olah vokal merupakan teknik-teknik dasar dalam seni teater. Selain itu, untuk mewujudkan pikiran, emosi, perasaan, dan sosok yang diperankan agar sesuai dengan karakter, perlu adanya latihan olah rasa.
Dalam BukuSeni Budaya SMP Kelas IX (2015) disebutkan beberapa latihan olah rasa, yakni sebagai berikut.
Latihan Konsentrasi
Konsentrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal. Pusat perhatian pemeran adalah sukma atau jiwa peran atau karakter yang akan dimainkan.
Tujuan dari latihan konsentrasi adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung. Seorang pemain teater harus bisa mengontrol tubuhnya setiap saat dengan perhatian atas tubuh dan alasan bagi perilakunya.
Berikut diuraikan beberapa latihan konsentrasi seperti yang tertera dalam buku Seni Budaya SMP Kelas IX (2015).
1. Latihan konsentrasi panca indera
- Indera penglihat;
- Indera pencium;
- Indera pendengaran;
- Indera pengecap;
- Indera perasa atau peraba.
2. Latihan konsentrasi dengan permainan
- 1 bebek, 2 kaki, kwek ...., permainan ini dilakukan dengan menyebutkan 1 bebek, 2 kaki, kwek secara bergilir dan dilakukan secara kelipatan. Maka peserta berikutnya harus mengucapkan, 2 bebek, 4 kaki, kwek, demikian seterusnya.
- Hitung bilangan prima, latihan ini dilakukan dalam kelompok besar dengan aturan permainan setiap peserta yang mendapat giliran angka bilangan prima harus berteriak PRIMA.
- Boom, latihan ini dilakukan dalam kelompok besar dengan aturan permainan setiap peserta yang mendapat giliran angka tiga dan kelipatannya harus berteriak BOOM.
Latihan Imajinasi
Imajinasi adalah proses pembentukan gambaran-gambaran baru dalam pikiran. Imajinasi merupakan proses percobaan pemisahan pikiran dan digunakan untuk menciptakan ide-ide berdasarkan fungsinya. Beberapa latihan imajinasi dapat dilakukan dengan cara berikut.
- Latihan Imajinasi dengan stimulus
Latihan ini dapat dilakukan misalnya dengan memegang sebuah bola kemudian membayangkan, ‘seandainya’ bola tersebut ingin memakan Anda, dan sebagainya.
- Latihan imajinasi tanpa stimulus
Latihan ini dapat dilakukan dengan jembatan tali, caranya adalah dengan membayangkan ada seutas tali yang direntangkan tinggi di atas lantai, kemudian membayangkan diri sendiri akan melewati tali itu.
Latihan Ingatan Emosi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emosi diartikan sebagai luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. Emosi dapat diartikan juga sebagai proses fisik dan psikis yang muncul secara spontan.
Menurut Anirun dalam BukuSeni Budaya SMP Kelas IX (2015), ingatan emosi merupakan salah satu perangkat pemeran untuk bisa mengungkapkan atau melakukan hal-hal yang berada di luar dirinya. Ingatan emosi berfungsi untuk mengisi emosi peran yang dimainkan. Latihan ingatan emosi sendiri dapat dilakukan melalui dua cara, yakni:
1. Latihan ingatan emosi dengan rasa
Lakukan latihan ini dengan beragam emosi yang ada, misalnya marah, gembira, malu, takut, bahagia, dan sebagainya. Latihan ini biasanya dilakukan dengan duduk atau berdiri dengan santai sembari mengingat emosi kesedihan atau emosi lainnya yang mendalam yang pernah dialami.
2. Latihan ingatan emosi dengan permainan
- Lintas emosi, lakukan latihan penghayatan dan ekspresif serta jangan terburu-buru.
- Tergesa-gesa dan berhenti, lakukan latihan ini dengan duduk atau berdiri sembari membayangkan perasaan tergesa-gesa untuk menyelamatkan diri.
Penulis: Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans
Editor: Alexander Haryanto