Menuju konten utama

Benarkah Tubuh Butuh 8 Gelas Air Per Hari?

Rekomendasi mengonsumsi 8 gelas air putih dalam satu hari diduga berasal dari penelitian lama yang dirilis pada 1945.

Benarkah Tubuh Butuh 8 Gelas Air Per Hari?
Ilustrasi Seorang Wanita Minum Air Putih. foto/istockphoto

tirto.id - Memenuhi asupan cairan setiap hari mutlak dilakukan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Kebanyakan orang meyakini bahwa kebutuhan ini dapat terpenuhi dengan setidaknya minum 8 gelas air putih sehari. Jumlah ini mungkin terbilang cukup bagi sebagian orang, tetapi juga dapat menjadi momok bagi mereka yang tidak gemar minum air putih.

Bagaimanapun, konsumsi 8 gelas per hari terbilang tidak sedikit. Sebagian orang bahkan mengatakan akan terlalu sering buang air kecil saat meminum banyak air putih, lebih-lebih 8 gelas. Jadi pertanyaannya, apakah benar 8 gelas per hari merupakan standar konsumsi air putih untuk setiap orang?

Standardisasi Konsumsi Air Putih

Rekomendasi mengonsumsi 8 gelas air putih dalam satu hari diduga berasal dari penelitian lama yang dikeluarkan oleh US Food Nutrition Board of National Research Council pada 1945.

Badan Pangan Negeri Paman Sam tersebut menyebut bahwa kebutuhan konsumsi cairan untuk tubuh manusia ada di kisaran 64 ons. Jumlah tersebut jika disederhanakan setara dengan 2 liter air atau 8 gelas air ukuran standar (240-250 ml).

Namun jumlah asupan yang dimaksud faktanya bukan hanya air putih, melainkan kebutuhan asupan cairan harian. Alhasil, rekomendasi untuk minum 8 gelas air per hari adalah salah kaprah.

Terlebih lagi, nyatanya tidak ada standar pasti kebutuhan asupan cairan manusia. Para ilmuwan dari Universitas Aberdeen menyatakan asupan air yang direkomendasikan secara umum, yaitu dua liter, seringkali lebih dari yang dibutuhkan. Para ilmuwan memperkirakan orang hanya membutuhkan sekitar 1,5 hingga 1,8 per hari mengingat sekitar setengah asupan air harian berasal dari makanan.

“Air yang perlu kita minum adalah selisih antara jumlah total air yang perlu kita konsumsi dan jumlah yang kita dapatkan dari makanan,” kata Profesor John Speakman, dalam siaran Good Morning Scotland di BBC.

Berapa Standar Konsumsi Air Putih?

Mengetahui bahwa takaran minum 8 gelas per hari tidak mutlak, maka penting untuk kemudian memahami berapa sebetulnya jumlah yang dibutuhkan. Angka ini berbeda bagi setiap orang, tergantung oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Tingkat aktivitas, orang yang banyak berkeringat atau berolahraga membutuhkan lebih banyak air.
  • Lingkungan dan suhu, cuaca panas meningkatkan kebutuhan cairan tubuh.
  • Kondisi kesehatan, beberapa penyakit atau konsumsi obat tertentu memengaruhi kebutuhan hidrasi.
  • Kehamilan dan menyusui, ibu hamil dan menyusui kerap memerlukan lebih banyak cairan untuk mendukung kebutuhan tubuhnya dan bayi.

Infografik Minum Air putih

Infografik Minum Air putih. foto/tirto.id

Uniknya, kebutuhan cairan tubuh juga dibedakan oleh jenis kelamin. Bagi pria dewasa, dibutuhkan sekitar 3,7 liter dan perempuan dewasa membutuhkan kisaran 2,7 liter. Namun kebutuhan ini tidak berarti harus berasal dari air putih seluruhnya.

Sekitar 20 hingga 30 persen kebutuhan cairan dapat dipenuhi dari makanan, terutama buah dan sayuran dengan kandungan air tinggi seperti semangka, timun, dan jeruk.

Studi oleh Department of Internal Medicine, University of New Mexico School of Medicine (2000) menunjukkan tidak terdapat gejala kekurangan cairan dari responden yang mengonsumsi cairan kurang dari 8 gelas per hari.

Dari total responden 883 orang, dengan usia rata-rata 74 tahun, mayoritas (71%) peserta memperkirakan asupan cairan mereka biasanya sama dengan atau melebihi enam gelas per hari. Meski 227 orang lainnya (29%) mengonsumsi kurang dari jumlah tersebut, studi tidak menunjukkan hipernatremia terjadi pada golongan tersebut. Hipernatremia adalah gangguan elektrolit yang disebabkan oleh tingginya kadar natrium dalam darah.

Temuan tersebut juga dikuatkan oleh hasil penelitian yang dipublikasikan pada National Library of Medicine. Studi tersebut meninjau penelitian ilmiah yang berkaitan dengan standar 8 gelas air putih per hari. Hasilnya, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung rekomendasi tersebut.

Penelitian justru menyarankan bahwa jumlah yang begitu besar tidak diperlukan untuk orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Khususnya, pada kondisi sehat tanpa keadaan khusus.

Hal ini menunjukkan bahwa basis bukti yang tidak mendukung asupan cairan sebanyak 8 gelas (2 liter) per hari meningkatkan aspek kesehatan. Dengan demikian, anjuran umum 8 gelas per hari tampaknya tidak memberikan manfaat yang signifikan.

Sinyal Cukup dari Tubuh

Meski menuai berbagai pendapat, rekomendasi 8 gelas air per hari dapat dipahami sebagai upaya baik untuk mendorong lebih banyak orang memenuhi asupan cairan harian. Namun yang paling penting sejatinya adalah memenuhi kebutuhan cairan sesuai sinyal yang diberikan tubuh.

Salah satu sinyal tubuh yang paling umum adalah rasa haus. Jika masih merasakan ini, artinya tubuh kita masih membutuhkan cairan untuk tetap terhidrasi.

Selain itu, indikator alami lainnya adalah warna urin. Apabila urin berwarna kuning pucat, artinya tubuh cukup terhidrasi. Namun, urin yang berwarna kuning pekat atau gelap menandakan kekurangan minum air.

Akan tetapi, patut diwaspadai juga jika tubuh mengonsumsi terlalu banyak cairan karena ini berpotensi mengakibatkan hiponatremia. Ini adalah kondisi dimana kadar natrium (sodium) dalam tubuh terlalu rendah dan dapat memengaruhi fungsi otot dan saraf.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan asupan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dengarkan sinyal alami tubuh dan pastikan hidrasi yang cukup tanpa berlebihan, agar fungsi organ tetap optimal dan terhindar dari risiko seperti hiponatremia.

Baca juga artikel terkait MINUM AIR atau tulisan lainnya dari Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Kueri
Penulis: Shofiatunnisa Azizah
Editor: Nuran Wibisono