tirto.id - Food vlogger, William Anderson alias Codeblu, dikabarkan ditangkap dan diperiksa polisi pada Rabu (7/5/2025), diduga karena melakukan tindak pemerasan. Kabar tersebut beredar di media sosial (medsos) Thread dan diduga masih terkait dengan kasus review nastar.
Narasi yang berkembang, Codeblu dikasuskan ke polisi oleh pihak CM. Warganet menduga pihak CM yang dimaksud tersebut ialah Clairmont Patisserie, toko roti yang memang sempat berseteru dengan Codeblu lantaran review nastar.
Kronologi Dugaan Pemerasan Codeblu
Dugaan pemerasan muncul usai Codeblu membuat video ulasan pada 15 November 2024, dengan menuding toko kue memberikan nastar berjamur ke sebuah panti asuhan.
Awalnya, Codeblu tak menyebut brand pembuat nastar. Namun kemudian, Clairmont Patisserie angkat suara pada 17 November 2024, usai mendapatkan kritikan dari warganet. Pihak Clairmont Patisserie juga membantah tudingan Codeblu.
Pihak Clairmont melaporkan Codeblu ke polisi pada Desember 2024 dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), atas dugaan konten yang mengandung unsur penyebaran informasi yang tidak akurat dan merugikan. Laporan ini membuat Codeblu sempat diperiksa Polres Jakarta Selatan pada 12 Maret 2025.
Clairmont mengklaim, mengalami kerugian materiil hingga Rp5 miliar, imbas dari video unggahan Codeblu. Kedua pihak melakukan mediasi pada 18 Maret 2025 di Polres Metro Jakarta Selatan, yang berakhir tanpa kesepakatan. Clairmont menuntut ganti rugi sejumlah Rp5 miliar.
Bersaaman dengan itu, muncul dugaan Codeblu juga memeras toko roti dengan nominal berkisar Rp350 juta. Diduga, hal itu menjadi syarat untuk menghapus ulasan soal menyebar produk basi.
Codeblu membantah tudingan tersebut. Jika pun ada permintaan uang, Codeblu menjelaskan bahwa hal itu merupakan bagian kerja sama. Ia juga menegaskan tidak merasa memeras maupun mengancam siapapun.
"Maksudnya kalau misalkan gue menghargai diri gue sekian, harusnya ya kalau lo enggak suka ya enggak apa-apa, Tolak aja. Nah, ini enggak worth it nih, kemahalan," kata Codeblu usai diperiksa di Polres Jakarta Selatan, 12 Maret 2025, dikutip dari ANTARA.
Dugaan pemerasan ini sempat disinggung pihak toko roti dalam pemanggilan Codeblu ke polisi pada Maret 2025. Meski hanya melaporkan terkait UU ITE, namun pihak Clairmont membuka potensi untuk melaporkan kasus lain apabila ditemukan fakta-fakta baru. Sampai kini, belum diketahui apakah dugaan pemerasan juga dikasuskan pihak Clairmont.
Kenapa Ramai Lagi Soal Dugaan Pemerasan Codeblu?
Selain melalui medsos, kasus Codeblu kembali menjadi perbincangan lantaran sempat disinggung koki selebritis, Ronald Poernomo alias Chef Arnold, saat diundang ke siniar Close The Door di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Chef Arnold menyebutkan, sahabatnya yang memiliki bisnis makanan, juga merasa dirugikan Codeblu. Hal itu terjadi setelah Codeblu mengunggah ulasan ke medsos.
Arnold menyebut, sahabatnya itu mengalami penurunan omzet, dengan keuntungan bersih saat ini Rp100 juta per bulan, dari sebelumnya Rp2 miliar per bulan. Review Codeblu ditengarai jadi penyebab merosotnya omzet.
“Jadi dia ada 60-70 outlet, jadi itu semua sales-nya terdampak. Nangis sampai stres seminggu, dia. Hampir [bangkrut]” kata Arnold, Rabu (7/5/2025).
Chef Arnold turut angkat suara dengan ramainya dugaan pemerasan oleh Codeblu. Arnold tak gamblang menyebut tindakan Codeblu meminta uang, sebagai tindakan pemerasan atau hanya kerja sama. Namun Arnold menilai, meminta uang untuk menurunkan konten alias takedown, merupakan tindakan yang kurang etis.
Arnold dan Codeblu sempat memiliki masalah pribadi. Bersamaan dengan itu, Arnold dan Codeblu sempat bertemu di ring tinju dalam pertandingan Holywings Sport Show (HSS) Series 5 pada April 2024. Namun Arnold menegaskan, pihaknya saat ini tak memiliki masalah pribadi dengan Codeblu.
“Gue selesai di ring sama Codeblu udah beres [masalah pribadinya]. Setelah itu yang barusan ini ramai-ramai terungkap beneran, di mana yang gue tahu, sengaja atau tidak sengaja, menaikan konten-konten kekurangan restoran, terus habis itu, dikontak balik sama restoran tersebut, dia minta harga konsultan atau harga takedown,” ucap dia.
“Itu sedikit kayak nggak make sense (tidak masuk akal) gitu, loh,” sambung Arnold.
Codeblu melalui medsos Instagram maupun TikTok, belum memberikan tanggapan atas isu yang beredar belakangan ini. Demikian dengan pihak Clairmont Patisserie yang juga belum memberi keterangan resmi terbaru.
Editor: Yantina Debora