Menuju konten utama

BBM Naik, Wamenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Wamenkeu Suahasil Nazara optimistis walaupun terjadi kenaikan harga BBM, pertumbuhan ekonomi tetap di kisaran 5,1 persen - 5,4 persen sepanjang 2022.

BBM Naik, Wamenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melambaikan tangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

tirto.id - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara optimistis walaupun terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Berada di kisaran 5,1 persen - 5,4 persen sepanjang tahun 2022.

“Kita bayangkan bahwa sampai dengan akhir tahun pertumbuhan kita ini akan tetap ada dalam range itu, antara 5,1-5,4 persen," ujarnya di Jakarta dikutip Selasa (6/9/2022).

Dia mengklaim saat ini kegiatan ekonomi terus berjalan dengan baik. Hal ini terlihat seperti di daerah-daerah maupun di berbagai macam tempat tetap menggeliat di semua sektor.

"Ini kita perhatikan terus,” imbuhnya.

Terkait dengan inflasi terjadi, Suahasil mengatakan bahwa kenaikan harga BBM akan mendorong inflasi di September dan Oktober. Tetapi secara month to month (bulan ke bulan), dia berharap pada November kembali ke pola normal.

“Jadi biasanya inflasi yang seperti ini cepat dalam satu hingga dua bulan naik kemudian bulan ketiga dia mulai normalisasi. Nah itu nanti akan kita perhatikan terus bagaimana sampai dengan akhir tahun," jelasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu memproyeksikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan mendorong inflasi tahun ini berada di kisaran 6,6 persen sampai 6,8 persen. Inflasi ini jauh lebih tinggi dari target pemerintah sebesar 4 persen sampai 4,8 persen.

“Kita sudah hitung 1,9 persen dampaknya dari kenaikan BBM ke inflasi. Kisarannya inflasi akan ada di 6,6 persen sampai 6,8 persen,” kata Febrio di Kompleks DPR RI di Jakarta, Senin (5/9/2022).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi hingga Agustus 2022 sebesar 4,69 persen (yoy). Angka ini turun dari bulan sebelumnya sebesar 4,94 persen (yoy).

Febrio menegaskan, pemerintah akan terus menjaga tingkat inflasi Indonesia hingga akhir tahun agar mampu tetap di bawah 7 persen melalui terjaganya distribusi dan harga pangan.

“Sampai akhir tahun kita berusaha akan tetap menjaga dengan semua kombinasi tadi yaitu harga pangan terjaga dan distribusinya ada sehingga harapannya inflasi bisa di bawah 7 persen," pungkas Febrio.

Baca juga artikel terkait DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin